Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Self-Diagnose, Fenomena Paling "Toxic" dan Berbahaya

15 Desember 2020   05:15 Diperbarui: 16 Desember 2020   08:42 5688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Olah Pribadi. Contoh respon orang-orang setelah melakukan self diagnose tanpa berkonsultasi ke ahli.

Anda juga harus berkomunikasi dengan orang yang paham. Berkonsultasi ke dokter, psikolog atau psikiater. Jangan lupa selalu melakukan manajemen yang baik terhadap diri Anda.

***

Perlu dipahami bahwa mental illness bukan sebuah trend yang bisa kita diagnosis sesuka hati dengan menyelami internet. Pada masalah kesehatan fisik atau mental, tentu kita harus mengobati dan berkonsultasi kepada ahlinya.

Dokter, psikolog atau psikiater adalah tempat yang tepat untuk itu semua. Mereka dapat mendiagnosa dengan objektif dan paham obat atau perlakuan yang tepat.

Jangan sampai tedensi self diagnose membuat hilangnya kepercayaan terhadap orang-orang yang justru benar mengalami gangguan mental. Ketika itu semua terjadi,  mereka yang benar memiliki gangguan mental akan di labeli "pura-pura" atau sekedar "caper".

Melakukan diagnosa tentu dibutuhkan skill khusus. Psikiater atau psikolog adalah orang yang memiliki kualifikasi untuk mendiagnosa kesehatan mental seseorang. Mereka telah melalui pelatihan, pendidikan, dan pengalaman yang teruji.

Jangan pernah berpikir dengan stigma bahwa orang yang pergi ke psikolog atau psikiater itu adalah orang gila. Stigma tersebut sangat salah dan tidak tepat. Justru berkonsultasi dengan orang yang profesional akan membantu kita untuk tidak melakukan self diagnose.

Hayo, adakah dari Anda yang melakukan self diagnose terhadap diri Anda dan orang lain? Jika iya, mari segera bertaubat dan berkunjung ke medikus yang tepat.

Mari semuanya, jika Anda mengalami atau melihat orang lain merasa kesehatan mentalnya terganggu, jangan segan untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat :)

Sumber 1,2,3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun