Anda juga harus berkomunikasi dengan orang yang paham. Berkonsultasi ke dokter, psikolog atau psikiater. Jangan lupa selalu melakukan manajemen yang baik terhadap diri Anda.
***
Perlu dipahami bahwa mental illness bukan sebuah trend yang bisa kita diagnosis sesuka hati dengan menyelami internet. Pada masalah kesehatan fisik atau mental, tentu kita harus mengobati dan berkonsultasi kepada ahlinya.
Dokter, psikolog atau psikiater adalah tempat yang tepat untuk itu semua. Mereka dapat mendiagnosa dengan objektif dan paham obat atau perlakuan yang tepat.
Jangan sampai tedensi self diagnose membuat hilangnya kepercayaan terhadap orang-orang yang justru benar mengalami gangguan mental. Ketika itu semua terjadi, mereka yang benar memiliki gangguan mental akan di labeli "pura-pura" atau sekedar "caper".
Melakukan diagnosa tentu dibutuhkan skill khusus. Psikiater atau psikolog adalah orang yang memiliki kualifikasi untuk mendiagnosa kesehatan mental seseorang. Mereka telah melalui pelatihan, pendidikan, dan pengalaman yang teruji.
Jangan pernah berpikir dengan stigma bahwa orang yang pergi ke psikolog atau psikiater itu adalah orang gila. Stigma tersebut sangat salah dan tidak tepat. Justru berkonsultasi dengan orang yang profesional akan membantu kita untuk tidak melakukan self diagnose.
Hayo, adakah dari Anda yang melakukan self diagnose terhadap diri Anda dan orang lain? Jika iya, mari segera bertaubat dan berkunjung ke medikus yang tepat.
Mari semuanya, jika Anda mengalami atau melihat orang lain merasa kesehatan mentalnya terganggu, jangan segan untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H