Saya takkan pernah membaca novel terjemahan ini andai tak ikut lomba video kreatif Hari Pengajar Bahasa Prancis Sejagat tempo hari.
Panitia lomba menghadiahi saya sebuah novel dengan judul terjemahan "Korupsi".
Novel Cetakan I November 2010 ini diterjemahkan oleh Okke K.S. Zaimar dari judul bahasa Prancis "L'Homme rompu".
Novel ini ditulis oleh Tahar Ben Jelloun, pemenang Hadiah Sastra Prix Gouncourt.
Menggunakan sudut pandang orang pertama, tokoh Aku merepresentasikan Murad, pegawai Kementerian Pekerjaan Umum negara Maroko di Tanduk Afrika.
Sudah sering kita melihat balatentara negara-negara Dunia Ketiga terlibat kudeta militer akibat pemerintahan sipil yang dituduhnya korup.
Militer sendiri sudah sering diimbau "kembali ke barak" tinimbang berpolitik praktis.
Tapi ini tidak dibahas dalam novel ini. Kita masih ingat Dinasti Marcos di Filipina yang tumbang oleh kekuatan rakyat.
Kisahnya dibahas mendalam dalam buku tebal "Dinasti Marcos: Korupsi Harta dan Kekuasaan di Filipina" gubahan Sterling Seagrave (Edisi Indonesia 1996).
Memerangi rasuah sepertinya ikhtiar nan ananta. Jelloun mencoba menggambarkan pat gulipat di negeri kelahirannya lewat sebuah novel.
Memprotes dengan turun ke jalanan mungkin sebuah cara lain dan telah banyak dilakukan.