Mohon tunggu...
Abd Rahman Hamid
Abd Rahman Hamid Mohon Tunggu... Sejarawan - Penggiat Ilmu

Sejarawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah KH Ahmad Hanafiah Menjadi Pahlawan Nasional

27 Desember 2023   21:33 Diperbarui: 27 Desember 2023   22:08 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika berita PN KH Ahmad Hanafiah ditampilkan di berbagai platform media sosial, banyak netizen berkata bahwa banyak pahlawan dari Lampung yang berjasa melawan penjajah. Dengan kata lain, banyak calon PN yang dapat diajukan kelak, sejauh pemerintah daerah serius dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi mengusulkan kepada pemerintah pusat. Meskipun demikian, dari semua pahlawan yang ada di Lampung, hanya dua tokoh yang berhasil mendapat gelar PN dari pemerintah, yakni Raden Intan dan KH Ahmad Hanafiah.         

Salah satu apresiasi terhadap tokoh yang dianugerahi Presiden RI gelar tanda jasa sebagai PN ialah mentransformasikan sejarah dan nilai-nilai kepahlawanannya kepada generasi muda, terutama peserta didik di sekolah/madrasah dan perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk memperkaya body of knowledge tentang seorang ulun Lampung yang berjasa besar dalam perjuangan bangsa Indonesia.  

Kalau selama ini peserta didik di Lampung hanya disuguhkan kisah Raden Intan, maka sekarang harus ditambah lagi dengan kisah heroik KH Ahmad Hanafiah. Kedua ulun Lampung itu telah memilih jalan hidup yang sama. Mereka rela meninggalkan keluarga dan menghibahkan seluruh jiwa dan raganya untuk kemerdekaan bangsanya dari penjajahan bangsa Barat/Eropa. Mereka menjadi contoh dari apa yang disebut sebagai "orang yang tercerahkan", yakni orang yang berbuat melampaui kepentingan diri dan masa hidupnya.   

Pada akhirnya, perlu satu buku 'standar' mengenai PN KH Ahmad Hanafiah yang mudah diakses oleh guru-guru dan dosen sejarah sebagai bahar ajar yang disampaikan kepada para peserta didik. UIN RIL dapat berkontribusi dalam menyiapkan buku dimaksud, setelah naskah akademik yang disusun oleh timnya berhasil mengantarkan tokoh itu menjadi PN.   

Usaha ini mengingatkan kita pada nasihat Bung Karno, bahwa "jangan sekali-kali meninggalkan sejarah" (Jasmerah). Untuk menjadi bangsa besar maka harus menghargai jasa-jasa pahlawan kita, dan kuncinya adalah sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun