Mohon tunggu...
Abdon Banafanu
Abdon Banafanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Buruh harian
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpikir Cerdas Bangun pola pikir Positif,.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pentingnya Pengambilan Keputusan

25 Juni 2024   08:42 Diperbarui: 25 Juni 2024   10:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

6.  Waktu yang Cukup:

Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu yang cukup. Berdasarkan pengalaman umum, biasanya berguna untuk memikirkan berbagai ide dan kemungkinan suatu masalah untuk tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasinya dengan benar. Namun keputusan tidak boleh ditunda tanpa batas waktu, melainkan harus diselesaikan jauh sebelum tanggal yang dijadwalkan.

7.  Kajian Dampak Suatu Keputusan:

Keputusan dimaksudkan untuk dilaksanakan demi terwujudnya tujuan organisasi. Sebuah keputusan di bidang tertentu mungkin menimbulkan reaksi negatif di bidang lain dalam organisasi. Karena semua kegiatan bisnis saling terkait dan memerlukan koordinasi, maka perlu adanya studi dan analisis dampak dari setiap keputusan sebelum penerapannya.

8.  Partisipasi Pengambil Keputusan:

Pengambil keputusan tidak boleh hanya menjadi pengamat, sementara orang lain akan bertindak sesuai keputusannya. Ia juga harus berpartisipasi dalam menyelesaikan pekerjaan yang keputusannya telah diambilnya. Pengalaman ini akan membantunya dalam pengambilan keputusan di masa depan. Prinsip partisipasi dalam pekerjaan pengambil keputusan akan memungkinkan dia untuk memahami apakah keputusan yang diambil praktis dan juga membimbingnya dalam pengambilan keputusan yang akan datang.

9.  Fleksibilitas Pikiran:

Hal ini penting dalam pengambilan keputusan karena tidak ada keputusan yang dapat menyenangkan semua orang. Keputusan dapat gagal karena pola pikir pembuat keputusan yang kaku. Keadaan mental pengambil keputusan yang mudah beradaptasi memungkinkan dia untuk berubah pikiran dan mendapatkan kerja sama dari berbagai pihak.

10. Pertimbangan Rantai Aksi:

Ada hubungan berantai dalam semua aktivitas organisasi mana pun. Berbagai aktivitas diikat dalam rangkaian rantai. Setiap keputusan untuk mengubah suatu karya tertentu juga membawa perubahan pada karya lain yang terkait. Demikian pula, pengambilan keputusan juga berlangsung mengikuti rantai tindakan dalam berbagai aktivitas. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan, seseorang harus mempertimbangkan hubungan berantai antar aktivitas yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun