Sudah tentu harapan masyarakat dan para jamaahnya adalah agar ustadz tsb jangan sampai lupa dengan hadis yang mengatakan: “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.”
Dengan kata lain Yusuf Mansur seharusnya mengoreksi diri apakah dirinya menguasai bidang ilmu pemerintahan dan apakah selama ini ia memiliki pengalaman sebagai pemimpin di suatu daerah selain sebagai pemimpin agama ?
Sudah sering kali kita melihat bagaimana orang-orang terkenal tidak kuat menghadapi godaan ketika didesak untuk maju sebagai bakal cagub DKI. Mereka bukan saja tidak kuat melawan godaan tsb, tapi juga merasa lebih pintar dari cagub DKI incumbent dan nekad mengecam kebijakan bakal cagub DKI incumbent tsb yang sebetulnya memang menguasai bidang pemerintahan dan memiliki pengalaman kerja yang hasilnya sudah bisa dirasakan warga.
Apakah Yusuf Mansur akan sama seperti para bakal cagub lain yang tergoda untuk ikut maju sebagai bakal cagub DKI ? Jawaban dari pertanyaan ini bisa kita simpulkan dari pernyataan Yusuf Mansur ketika menjadi penceramah dalam sebuah majelis di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2016).
"Bila ditawari (jadi cagub DKI) ambil. Namun, nawar-nawarin diri, masya Allah, janganlah," kata Yusuf Mansur (kompas.com:24-4-2016)
Sumber: eramuslim.com & kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H