[caption caption="Sumber foto: detiknews.com, forumahok.com, citraindonesia.com, tribunnews.com"] [/caption]
Koordinator juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul pada tanggal 1-3-2016, di kompleks DPR Senayan memberikan keterangan tentang bakal cagub DKI yang akan diusung oleh partainya.
Menurut Ruhut partainya sampai saat ini secara resmi belum menentukan pilihan bakal cagub DKI untuk bertarung di Pilgub DKI 2017. Namun partainya ingin mengusung cagub DKI yang pasti menang dan bukan cagub DKI yang maju untuk lucu-lucuan bagi seluruh masyarakat Jakarta.
Lebih lanjut Ruhut mengatakan, walaupun umpamanya ada kader Partai Demokrat yang potensial dan ngotot ingin maju tapi tidak akan menang, maka Partai Demokrat tidak akan menyetujui.Terkait dengan cagub DKI incumbent Ahok, Ruhut mengatakan popularitas Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) tidak tertandingi. Ahok diprediksi tak terbendung menuju kursi DKI 1.
Ruhut yang mengaku sebagai kawan Ahok menyatakan akan mendukung Ahok untuk kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta, periode tahun 2017 – 2022.
@Ahmad Dhani Cagub DKI Lucu-lucuan?@
Satu hal yang cukup menarik dari pernyataan Ruhut Sitompul di atas, adalah tentang keberadaan bakal cagub DKI kelas lucu-lucuan. Siapakah di antara para bakal cagub DKI yang paling layak disebut sebagai bakal cagub lucu-lucuan itu ?
Masyarakat akan mudah menduga kalau jawaban dari pertanyaan tsb adalah Ahmad Dhani. Dikalangan artis pun pemain drum group band Slank, Bimbim dengan jelas mengatakan bahwa Ahmad Dhani maju sebagai bakal cagub DKI hanya untuk lucu-lucuan agar suasana demokrasi lebih segar lagi.
Tampaknya Ahmad Dhani bukan hanya sangat cocok disebut sebagai cagub lucu-luan tapi juga cagub konyol yang membuat dirinya menjelma dari musisi menjadi pelawak atau badut politik.
Kelucuan Ahmad Dhani semakin tampak jelas ketika melihat betapa dia tidak bisa mengukur diri dan bahkan lebih dari itu dia meremehkan cagub incumbent, Ahok. Dhani mengatakan Ahok pasti akan menunjukkan track recordsnya ketika berkampanye, dan bagi dia track records Ahok itu disebutnya sebagai “preketek”.
Ketika Ahok sang calon gubernur DKI incumbent lewat jalur independent ini ternyata didukung juga oleh sejumlah parpol, Dhani menyebut parpol pendukung tsb sebagai partai penjilat. Keruan saja ucapan bakal cagub lucu-lucuan ini menimbulkan reaksi dari berbagai tokoh politik, di mana reaksi tsb beragam bentuknya, ada yang mentertawakan, merasa kasihan, dan juga ada yang marah.
Sekretaris Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai bahwa Dhani sedang khilaf saat mengeluarkan pernyataan itu.
"Ya kasihan saja sama Ahmad Dani sampai gelap mata menyebut penjilat kepada partai pendukung Ahok," kata Dadang. Sebelumnya Dadang mengatakan: “Kita pun tidak mau menjadi partai sontoloyo karena mendukung calon yang rendah di kualitas dan jeblok pula di elektabilitas."
Di lain pihak, Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago tertawa saat dimintai tanggapan terkait pendapat Ahmad Dhani yang menyebut partai pendukung Ahok sebagai penjilat.
“Ha..ha..ha. Susah kalau bicara sama orang yang nggak punya pendidikan politik,” kata Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago.
Irma meminta Dhani mengurus musik dibanding berkomentar mengenai isu politik. Irma mengingatkan Dhani adanya etika dalam dunia politik.
“Dhani itu urus musik saja ! Nggak usah cawe cawe di politik suruh belajar dulu, bahwa di politik itu tidak semua gunakan politik praktis. Enggak usah dibahas lah, Malu bahas nya,” kata Anggota Komisi IX DPR itu.
Irma pun mengaggap lucu bila ada pihak yang mendukung Ahmad Dhani di politik.
Terkait dengan ucapan Ahmad Dhani yang menyebut partai yang mendukung Ahok sebagai penjilat, Ruhut Sitompul memberikan tanggapan yang tidak kalah lucunya dengan Ahmad Dhani.
Ruhut dengan dengan gaya ceplas-ceplosnya, menyerang Ahmad Dhani: “Malu dia seharusnya, merasa superstar. Dhani itu enggak usah dikomentarilah, enggak level dia,” kata Ruhut.
Ruhut Sitompul menilai, musisi Ahmad Dhani harusnya malu memberikan penilaian negatif terhadap para pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ruhut menyuruh Dhani untuk mengukur diri. Sebab, Dhani dianggap tak memiliki modal politik yang cukup untuk maju sebagai calon gubernur DKI.
“Enggak ada kaca apa di dekat dia? Lihat rambut di kepala dia saja, kodok dan kecebong Pak Jokowi di Istana Bogor bisa ketawa termehek-mehek mereka, ha, ha, ha ” Kata Ruhut sambil tertawa.
@Dhani Siapkan Baju Tahanan KPK Untuk Ahok@
Puncak kelucuan atau kekonyolan Ahmad Dhani terjadi ketika Ahmad Dhani bergabung dengan kelompok Tim Advokasi Jakarta bergerak. Tim tsb mendeklarasikan diri pada hari Rabu,30-3-2016, untuk tidak mendukung Ahok dalam Pilgub DKI 2017. Mereka akan mendukung siapa saja yang akan menjadi lawan Ahok.
Dalam deklarasi tsb mereka mengekspos soal kasus dugaan korupsi dalam masalah RS Sumber Waras di mana mereka menganggap Ahok terlibat kasus korupsi tsb. Tim Advokasi Jakarta Bergerak bertekad akan mendorong KPK untuk menuntaskan kasus tsb yang mereka anggap mandek
Lucunya saat itu Ahmad Dhani memamerkan baju tahanan KPK yang seolah-olah akan dikenakan oleh Ahok setelah KPK bisa mengungkap Ahok terlibat korupsi. Apa yang terjadi kemudian …… ? Pastilah Ahmad Dhani dan Tim Advokasi Jakarta bergerak itu akan merasa malu jika mereka memang masih memiliki rasa malu.
Masalahnya adalah seperti yang telah menjadi berita besar, KPK menangkap Sanusi, ketua komisi D DPRD DKI yang merupakan kader Partai Gerindra di mana sejumlah kader partai tsb menggagas deklarasi Tim Advokasi Jakarta Bergerak tsb. Sanusi diduga terlibat kasus suap dalam pembahasan perda reklamasi.
Keruan saja Ruhut Sitompul berteriak: “Maling teriak maling.” Soalnya Sanusi dan kelompoknya ini paling rajin menyebut Ahok terlibat korupsi dalam kasus RS Sumber Waras.
Jakarta, 2-4-2016
Salam dari Abdi Dharma (Thursan Hakim)
Sumber:
m.tempo.co, tribunnews.com, suara.com, sebarkan.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H