Mohon tunggu...
Abdy Busthan
Abdy Busthan Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Pendidikan

Penulis, Peneliti dan Dosen

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Postmodernisme

24 Juli 2017   17:53 Diperbarui: 25 Januari 2019   14:51 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.tendreams.org

Kedua. Periode kedua merupakan perkembangan lanjut dari kebudayaan tua di sekitar sungai Nil, Hoang Ho ataupun dari kebudayaan India. Hal-hal yang terjadi adalah: 1) Timbulnya struktur sosial dan pengaturan organisasi kemasyarakatan yang lebih rumit; 2) Ditemukannya sistem komunikasi dengan tulisan (Hrozny 3300 SM, sumeria 3000 SM, Mesir 2000 SM, dan China 2000 SM); dan 3) Tumbuhnya bangsa-bangsa yang memiliki struktur bahasa dan mitologi yang sama dan serupa; 4) Timbulnya kolonialisme; serta 5) Penggunaan tenaga hewan, khususnya kuda sebagai alat transportasi.

Ketiga.Periode ketiga ditandai dengan kemampuan melepaskan diri dari kontinuitas sejarah masa lalu. Mulai timbulnya agama-agama besar dunia, dan timbul pula pertarungan antara rasionalitas dan mitos.

Keempat. Pada periode keempat, ilmu pengetahuan (sains) mulai berkembang seiring dengan bermunculnya filosof dan pemikir besar, seperti: Descartes, Hegel, Keppler, Galilei, James Watt dsb.

Kelima.Periode kelima, lahirlah era "modernisme" yang setidaknya dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu: 1) Ilmu pengetahuan Alam; 2) Semangat eksplorasi; dan 3) Organisasi kerja.

B.EraModernisme

Zaman ini ditandai dengan afirmasi diri manusia sebagai subjek total. Era modern adalah zaman di mana kalimat "Cogito Ergo Sum" menjadi realitas---nyata. Dalam zaman modern, manusia diminta untuk berpikir sendiri, karena sumber dari segala sesuatu adalah manusia. Sehingga era ini banyak sekali menghasilkan penemuan (age of discoveries).

Apalagi setelah pernyataan sang filsuf Rene Descartes: "Cogito ergo sum", yang artinya 'aku berpikir maka aku ada'---melalui pernyataan ini---manusia kemudian dibimbing oleh rasionya sebagai subjek yang berorientasi pada dirinya sendiri, sehingga rasio atau akal budi manusia menjadi pengendali manusia terutama tingkah lakunya sendiri. Sehingga pada masa ini, muncullah berbagai macam teori yang berlaku sampai sekarang.

Disamping itu, dalam zaman modern, muncul pula janji-janji (pemberontakan) modernisme "pencerahan", yaitu:

  1. Kemerdekaan bagi manusia, yang tidak ada lagi dalam kungkungan agama bagi manusia.
  2. Keadilan bagi manusia, yang tidak ada lagi hierarki, sebab semua orang memiliki kekuatan atau hak yang sama
  3. Kemakmuran bagi manusia, yaitu dengan adanya mesin-mesin dari hasil penemuan sains dan teknologi, produksi manufaktur meningkat, manusia bisa lebih makmur dengan hasil penjualan massal.
  4. Kemajuan bagi manusia, yang ditandai dengan kebebasan berpikir, tanpa dihalang-halangi oleh gereja, manusia akan lebih maju, karena bisa 'bebas' memperoleh ilmu pengetahuan.

Disamping ke-empat hal di atas, beberapa peristiwa juga terjadi pada masa ini, yaitu:

  1. Terjadinya industri massal akibat ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada saat revolusi industri.
  2. Penjajahan terhadap koloni bangsa lain untuk mencari SDA dan SDM yang dibutuhkan akibat munculnya pabrik dan manufaktur.
  3. Terjadi perusakan lingkungan karena dieksploitasi secara terus menerus demi kemajuan produksi.
  4. Tidak terdapat karakter dan perbedaan karena mengikuti "Form Follow Function"
  5. Terjadilah perang yang memanfaatkan kemajuan teknologi dan sains.
  6. Sehingga, muncullah kapitalisme yang menekan orang bawah karena masalah keuangan.

Menurut Anthony Giddens (2004:235), modernitas pada dasarnya bersifat global, dan sejumlah konsekuensi tidak menentu dari fenomena ini, kemudian menyatu dengan sirkularitas karakter refleksif untuk membentuk suatu jagad peristiwa dimana resiko dan bahaya memiliki bentuk yang baru. Kecenderungan global modernitas bersifat ekstensional sekaligus intensional.

Dua citra yang terkait bagaimana rasanya hidup di dunia modernitas adalah, bagaimana menurut pendapat Max Weber dan Karl Marx.---Menurut Weber, dalam masa ini, ikatan rasionalitas makin ketat dari hari ke hari, sehingga cukup untuk memenjarakan manusia di dalam jeruji yang tak tampak rutinitas birokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun