Mohon tunggu...
Humaniora

Perbedaan Mazhab dalam Syi'ah

1 Oktober 2018   15:51 Diperbarui: 1 Oktober 2018   15:59 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBAHASAN

Syiah secara bahasa berarti pengikut, pendukung, partai, atau kelompok, sedangkan menurut istilah  dikaitkan dengan sebagian kaum muslimin yang dalam bidang spritual dan keagamaan merujuk pada keturunan Nabi Muhammad Saw. atau disebut sebagai ahlu al-bait. Poin penting dalam doktrin Syi'ah adalah pernyataan  bahwa segala petunjuk agama bersumber dari ahlu al-bait. Mereka menolak petunjuk-petunjuk dari para sahabat yang bukan ahlu al-bait dan para pengikutnya.

Pengertian bahasa dan termenologi di atas boleh dikatakan hanya merupakan dasar yang membedakan syi'ah dengan kelompok Islam yang lain, wajar jika dari pengertian di atas belum diperoleh penjelasan yang memadai mengenai syi'ah. Maskipun demikian, pengertian di atas merupakan titik tolak penting bagi mazhab syi'ah dalam mengembangkan dan membangun doktrin-doktrinnya yang meliputi segala aspek kehidupan, seperti imamah, taqiyah, mut'ah dan sebagainya.

Mengenai kemunculan syi'ah dalam sejarah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Watt menyatakan bahwa syi'ah muncul ketika berlangsungnya perang shiffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali terhadap arbitrase yang di tawarkan mu'awiyah. Pasukan Ali terpecah belah menjadi dua kelompok, yaitu satu kelompok yang mendukung Ali disebut syi'ah  dan kelompok yang kedua menolak sikap Ali yang disebut khawarij, sedangkan menurut Abu Zahrah, syi'ah mulai muncul kepermukaan pada masa akhir pemerintahan Utsman bin Affan.

Berbeda dengen pendapat yg di atas, kalangan syi'ah berpendabat bahwa kemunculan syi'ah berkaitan dengan masalah pengganti khilafah Nabi Muhammad Saw. menolak ke khalifahan  Abu Bakar, Umar bin Khatab, dan Utsma bin Affan karena dalam dipandangan mereka hanya Ali bin Abi Thalib yang berhak menggantikan posisi Nabi Saw. Ketika itu Nabi mengatakan bahwasannya orang yang pertama kali yang memenuhi ajakannya akan menjadi penerus dan pewarisnya. Selain itu sepanjang kenabian Nabi Muhammad, Ali merupakan orang yang menunjukkan perjuangan dan pengabdian yang luar biasa. Dalam perjalana ke dari Makkah ke Madinah, dipadang pasir yang bernama Ghadir Khumm, Nabi memilih Ali sebagai penggantinya itu, Nabi tidak hanya menetapkan Ali sebagai pemimpin umum umat, tetapi juga menjadikan Ali sebagaimana Nabi, sebagai pelindung Wali mereka.

Berlawanan dengan harapan mereka, ketika Nabi wafat dan jasadnya masih berbaring belum di makamkan, anggota keluarganyadan beberapa orang shabat sibuk dengan persiapan pemakaman dan upacara. Para pengikut Ali mendengar bahwa kabar adanya kegiatan kelompok lain telah pergi kemasjid untuk bermusyawaroh mencari pengganti Nabi. Kemudian kelompok ini menjadi mayoritas bertindak lebih jauh lagi, dan sangat tergesah-gesah memilih kaum muslimin dengan tujuan menjaga kesejahteraan umat. Mereka melakukan hal tersebut tanpa berunding dengan ahlu al-bait, keluarganya maupun para sahabatnya yang sedang sibuk melakukan persiapan pemakakaman Nabi sediktpun tidak memberi tahukan kepada mereka.

Berdasarkan realitas itulah, pandangan kaum syi'ah kemudian muncul sikap dikalangan kaum muslimin yang menetang khalifah dan menolak kaum mayoritas dalam masalah kepercayaan tertentu. Akan tetapi lebih dari itu seperti dikatakan Nasrr, sebab utama munculnya syi'ah terletak pada kenyataan bahwa kemungkinan ini ada salam wahyu Islam sehingga harus diwujudkan, para pendapat dikalangan para ahli mengenai kalangan syi'ah meruapan hal yang wajar. Para ahli berpegang teguh pada fakta sejarah perpecahan dalam islam yang mulai mencolok pada masa pemerintahan Utsman bin Affan.

Syi'ah mendapatkan gambaran pengikut yang besar, terutama pada masa dinasti Mumawiyah. Hal ini menurut Abu Zahrah merupakan akibat dari perlakuan yang kasar dan kejam dinasti tersebut, bentuk kekerasan yang dilakukan adalah yang dilakukan penguasa bani umayah, Yazid bin Mu'awiyah misalnya, telah memenggal kepala Husein dibawa kehadapan Yazid dan dengan tongkatnya Yazid memukul kepala cucu Nabi Saw. Menyebabkan sebagian kaum muslim tertarik dan mengikuti mazhab syi'ah dan manaruh simpati mendalam terhadap tragedi yang menimpa ahlu al-bait. Syi'ah juga mengembangkan doktrin-doktrinnya  berkaitan dengan teologi mereka yang mempunyai lima rukun yaitu sebagai berikut; 1. Tauhid 2. Nubuwah 3. Ma'ad  4. Imamah 5. Keadilan.

At tauhid

Kaum syi'ah juga meyakini bahwa Allah itu satu (Esa). Tempat bergantungnya semua mahluk, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan juga tidak serupa dengan mahluk yang ada dibumi.

Al adl

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun