1. Anak itu jatuh ke belakang, karena ketiduran
(Bocah kui geblak, mergo keturon)
2. Truk tadi karena keberatan barang yang dibawa, akhirnya jatuh ke kanan.
(Trek maeng mergo kabotan gawan, akhire goleng nganan)
Bahasa Jawa sedikit lebih hemat kata dari bahasa Indonesia.
2. Bahasa Jawa Memilik Kesamaan Kata, Berbeda Arti.
Kita semua pasti pernah mendengar kata 'ketoprak'. Yang langsung mengingat bahwa ketoprak adalah makanan khas yang sering kita jumpai di Jakarta dan sekitarnya. Â Pada kenyataannya orang Jawa (Timur), Â jika mendengar 'ketoprak' langsung berpikiran ke seni pertunjukan khas Jawa Timur.
Contoh:
Kakek saya malah menganggap saya bodoh karena dianggap tidak tau kesenian khas daerah sendiri. Hal itu terjadi ketika saya berbicara seperti ini.
"kung, jenang purun boten nedho kaleh ketoprak?"
Atau artinya
"Kek, kakek mau atau tidak makan sama ketoprak?"
Kakek saya marah karena saya dianggap kurang ajar, menawarkan makan sambil nonton pertunjukan. Hmm oke kung lepat kulo.
Berbeda dengan 'ketoprak'. Bahasa Jawa sendiri memliki kata yang sama namun berbeda arti.