Kecepatan dan tubuh Haaland belum bisa diimbangi. Alhasil, striker tersebut sukses memegang bola dan berlari di depan Gabriel. Namun, bek itu memilih  jatuhkan Haaland. Taylor pun menentukan: penalti untuk City.
Sialnya, setelah direview VAR, Haaland telah berada di posisi offside terlebih dahulu. Penalti tersebut akhirnya dianulir. Laga berjalan lagi. Atmosfer sengitnya laga semakin terasa.
Arsenal masih mendominasi dan City konsisten pada rencana mereka. Meski dominan, serangan Arsenal tampak kurang efektif. City pun memanfaatkan kesempatan tersebut.Â
The Sky Blues memang hanya sesekali menyerang. Namun, itu benar-benar mengancam lini belakang Meriam London. Tidak lama kemudian, kefektifan serangan itu membuahkan hasil.
Skema ini seperti rencana Pep, bermain lebih langsung dan serangan balik. Gelandang City, Bernardo Silva, berhasil intersep umpan Garbiel. Lantas, bola itu diumpan pada Haaland. Gabriel yang tidak berada di posisinya sebagai seorang bek, harus segera mundur. Skuad Arteta yang mengalami serangan mendadak, tampak keteteran dalam transisi menuju bertahan.
Sang striker memberi bola pada Gundogan. Melihat Grealish berlari dari belakang, Gundogan meneruskannya tipis. Itu melewati bek Arsenal. Grealish mendapatkan bola dan berada di posisi kosong. Ruang tembak dia sangat leluasa. Dan gol di menit 72. Tembakan keras itu pembalik keadaan. Skor 1-2 untuk City.
Gol itu menjadi yang keenam bagi Grealish selama berseragam City. Itu juga sekaligus pembuka, setelah terakhir catatkan nama di pertengahan Januari lalu kontra Manchester United.Â
Pasukan Meriam London masih mengontrol pertandingan. Tapi, Guardiola dengan taktiknya bisa mengatasi situasi tersebut. Terbukti, City berhasil memperlembar angka di menit 81.
Itu bermula dari Gundogan yang menggiring hingga di depan kotak penalti Arsenal. De Bruyne melakukan pergerakan tanpa bola dan masuk melwati barisan belakang lawan. Melihat itu, Gundogan segera berikan trobosan pada rekannya itu.Â
De Bruyne lolos dari kawalan ketat bek Arsenal. Dia berada pada posisi idealnya untuk mengumpan. Mengamati Haaland yang sudah kosong di tengah kotak penalti, sontak De Bruyne berikan bola kepadanya. Haaland pun berhasil mengkonversikannya menjadi gol. 1-3 City menambah keunggulan.