Mental juara yang dia tanamkan untuk klub, kelak menjadi peninggalan yang paling berharga. Andai suatu saat kontrak sang manajer tidak diperpanjang, para penggemar yakin bahwa mental itu pasti tetap ada. Mau City diberi sanksi atau tidak, semangat itu akan terus ada.
Dengan mental tersebut, City akan selalu bertekad menjadi jawara. Di manapun ajang kompetsisi mereka berada. Dengan atau tanpa adanya Guardiola. Â Â
Epilog
Tak lama kemudian, para penggemar berhenti bernyanyi. Suara musik Glad All Over kian senyap. Musik itu pun dimatikan sepenuhnya, sesaat sang manajer keluar dari lorong utama stadion Etihad. Guardiola berjalan tegap dan segera duduk di bench.
Robert Jones putuskan untuk meniup peluit panjang. Pertandingan kontra Aston Villa pun dimulai.Â
Para fans menghentikan adegan-adegan mereka. Artinya, drama yang mereka perankan telah usai. Kini, mereka hanya fokus ke para pemain. Tatapan itu mengisyaratkan siap menikmati pertandingan, sekaligus menantikan drama selanjutnya; kemenangan Manchester City. Â Â
Terinspirasi dari 1
Link chants: We're Man City We'll Cheat When We Want
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H