"Nah, otak kita bakal rileks dan tidak terbebani dengan rutinitas yang sudah diluar kepala itu, apalagi diikuti dengan suasana hati kita yang makin santai. Situasi seperti ini yang bakal buat otak leluasa menjelajah lebih luas, di luar kebiasaan kita. Makanya, seringkali terlintas ide-ide baru di kamar mandi, yang bahkan jarang terpikirkan di kehidupan normal kalian kan? Hihihihi."Â
"Jadi, Paria dan Dalit tuh cerdas banget. Cucu-cucu Omah juga, sampe bawa note kecil setiap masuk ke kamar mandi hehehe," canda Omah.
"Hahahaha, semua ini gara-gara Omah sih dulu," balas ketiga cucunya dengan selepas-lepasnya tawa.
Seusai tawa mereda, Omah sempat menyampaikan sesuatu lagi di akhir. Menurut beliau, penjelasan yang panjang lebar tadi sejatinya bukan lah simpulan dari dongeng  tersebut. Beliau memberi tahu kepada cucu-cucunya bahwa, dalam kehidupan ini, bukan cuma hal-hal besar yang layak kita beri apresiasi.Â
Kebiasaan dan capaian kecil, simpel, yang membawa kita menuju ke tempat lebih besar, juga berhak untuk dihargai dan dirayakan, layaknya Paria dan Dalit merayakan buang air. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H