Mau uang baru atau lama itu soal lain
Aneka jargon menyimpan uang di Bank lainnya kini terasa hanya peghias atau bumbu-bumbu penyedap belaka.
Intinya hanya rasa aman yang membuat warga masih tertarik menyimpan uang di Bank.
Menuimpan uang di tempat lainnya berisiko hilang, raib, rusak, terbakar dan sebagainya.
Beberapa contoh berikut adalah kejadian nyata :
Pada 2013, seorang wanita pensiunan di Cina Selatan mengalami kerugian sangat banyak (setara 37.000 poundsterling) akibat uang kiriman anaknya disimpan dalam laci bertahun-tahun dimakan rayap.
Pada 2018 di kawasan negara bagian Assam India, gerombolan tikus melahap uang di ATM senilai 1,2 juta Rupee (ketika itu setara dengan 250 juta rupiah). Bank India mengalamai kerugian.
Pada 2020, seorang pemilik kebun pisang di Tamil Nadu, India mengalami kerugian 50 ribu rupee, uangnya di dalam kasur digigit gerombolan "mpok siti" tikus-tikus yang nakal.
Pada 2021, lagi-lagi di India, seorang petani sayur merasa geram akibat uang tabungannya di dalam lemari senilai 2 lakh (200.000 rupee) dimangsa oleh hewan pengerat tersebut.
Pada 2022, di Indonesia juga terjadi kasus hampir sama. Uang tabungan bapak Samin penjaga Sekolah Dasar di Pasarkliwon, Solo senilai 50 juta rupiah porak-poranda dikunyah makhluk pengerat lainnya yaitu Rayap.
Komplotan "semut putih" itu beraksi di dalam celengan plastik (omplong) pak Samin. Meski rugi besar nasib pak Samin masih tertolong. Sekitar 20,22 juta dapat diganti oleh Bank Indonesia Solo yang melakukan investigasi 2 hari ke diamannya.