Kenangan manis resimen Azov di Mariupol kini terkubur seiring hadirnya sejarah baru di sana yang akan membuktikan siapa nantinya yang menjadi penguasa Mariupol dan menyebabkan warga kota berhamburan atau mengungsi.
Ratusan kendaraan pribadi terlihat berusaha keluar dari kota Mariupol berisi puluhan ribu warga menuju ke kota Zhaporizhzhia dan Dnipro (seterusnya ke kota lain).
Di antara yang menggunakan kendaraan pribadi keluar dari Donetsk dan Mariupol adalah anggota resimen Azov. Beberapa diantaranya menyamar sebagai warga sipil agar aman keluar dari Mriupol melalui koridor yang disediakan Rusia untuk warga sipil.
Setidaknya 93 orang desertir resimen Azov telah ditangkap petugas Rusia dari pos koridor yang tidak begitu aman untuk militer Ukraina meloloskan diri.
Satu diantara anggota resimen Azov tertangkap pasukan Rusia ketika menyelinap mengungsi adalah komandan pelayanan medical resimen Azov. Dia tertangkap pada 18 Maret 2022.
Sementara itu beberapa anggota resimen Azov juga tertangkap di pos pemeriksaan. Diantara mereka terdapat tato Nazi di punggung dan dada mereka.
Salah seorang pendiri resimen Azov, Nikolai Kravchenko (aka Kruk) tewas diterjang artileri pasukan Rusia pada 16 Maret 2022 di pusat Mariupol.
Street fighting atau perang jalanan antar blok terjadi di mana-mana. Hampir seluruh bangunan bisnis, pendidikan dan militer hangus terbakar dan hancur.
Lokasi persembunyian resimen Azov di bekas pusat perbelanjaan di PortCity porak poranda dihujani tembakan dan bombardir Rusia.
Rusia juga menyandera 500 orang termasuk dokter, perawat dan sejumlah pasien di sebuah rumah sakit Mariupol guna memisahkan anggota resimen Azov berlindung di sana.
Perburuan terhadap sisa-sisa pasukan Ukraina dan resimen Azov dilakukan secara masif oleh pasukan Chechen dari gedung ke gedung pada 4 blok yang tersisa.