Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Konsep "The Devil is In The Details" di Balik Sukses Singapura Dalam Perjanjian FIR 2022-2047 RI - SIN

2 Februari 2022   15:03 Diperbarui: 3 Februari 2022   13:43 2154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber: davidalangay.wordpress.com. Ditambah dan edit oleh Penulis

Kali ini Singapura bukan mengedepankan isu minor tempo doeloe tapi bermain strategi pada aturan international secara mendetail. Sebuah kartu as atau kartu truf  atau senjata senjata ampuh untuk mematahkan lawan. 

Bila lawan negosiasi tidak suka dengan urusan detail bisa dipastikan akan menjadi sasaran empuk dalam negosiasi apapun. 

Singapura tahu persis kebiasaan sebagian orang Indonesia tidak suka pada hal-hal yang mendetail dan sistematis. Mereka tahu menerapkan peribahasa "The Devil is in the Details" termasuk mempertahankan kekuasan bandara hub Changi secara taktis. 

Dengan berbagai cara "Singapura ingin tetap menjadikan Bandara Changi sebagai hub untuk berbagai penerbangan ke penjuru dunia," ujar Hikmahanto Juwana guru besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia.

Dengan menambah "bumbu-bumbu" jaminan keselamatan penerbangan yang diamanatkan oleh dedengkot-dedengkot di ICAO, Singapura akhirnya tetap menang dalam negosiasi hingga 2047.

Pada 2018 Singapura menyerahkan kawasan Natuna kepada ATC Natuna untuk mengelola PJP di bawah 10 ribu kaki (di bawah 3 km). Sialnya ternyata hanya ada 2% pesawat yang melintasi Tanjung Pinang di bawah 10 ribu kaki dari total 10.645 pesawat yang melintasi kawasan tersebut, karena pada posisi 100 - 250 Nm pesawat yang akan mendarat di Changi justru masih di atas 3 km. Sumber: OpenTransportationJorunal.

Meskipun bukan sebuah kemenangan kita musti akui kepuasan ini melalui proses yang panjang, telah diperjuangkan dari sejak dulu kala. Artinya ini dicapai bukan dengan cara yang mudah.

Sambil menghibur diri dan menanti datangnya 2047 sebaiknya perjanjian di atas dimonitor serius agar dapat terlaksana dengan benar, tidak terjungkal oleh kartu-kartu truf baru dibalik peribahasa The Devils are in the Details dalam konsep Singapura berikutnya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun