Tiba di dalam pesawat berpeluh keringat mereka bercampur baur, ada berkursi roda, ada perawat mendampingi orang sakit, anak-anak, bayi, orang tua, gadis dan wanita berkumpul duduk manis di lantai dan lainnya berpegangan pada pegait di dinding C-17.
Beberapa orang mungkin merasakan pengalaman pertama naik pesawat. Diantara mereka terlihat komat-kamit dan menutupkan kepala mereka ketika C-17 itu mulai tinggal landas. Mungkin mereka membaca doa atau saling berbisik tentang pengalaman mereka dengan pesawat tersebut.
Suatu saat, pesawat tersebut menanjak dan tiba-tiba belok ke kiri. Penumpang berteriak,terkejut. Beberapa penumpang lain malah ketawa melihat banyak yang berjatuhan seperti efek domino terjengkang ke sana sini.
Ketika C-17 itu menyentuh landasan bandara Villamor ratusan orang penumpangnya memberikan tepukan, lalu ucapan selamat datang berkumandang dalam kabin sekaligus memberi suntikan semangat menghadapi bencana baru saja mereka hadapi.
Selama hampir dua hari beroperasi di sana, C-17 telah mengevakuasi hampir 20 ribu orang ke lokasi aman atau tempat penampungan sementara.
Mayior Ehmen mengakui itu telah banyak bertugas dan terbang dengan C-17 tapi pengalaman itu adalah yang paling menyentuh dan berkesan.
"Sejauh ini, penerbangan ini adalah yang paling bermanfaat ketika melihat mereka tersenyum dan mengetahui kami telah mengeluarkan mereka dari sana. Mengagumkan sekali," ujar Mayor Josh Ehman, instruktur pilot C-17 tersebut ketika itu.
Kapten Pilot Dan Holder juga mengakui, "bekerja 15-16 jam sehari sangat berharga."
AS mempunyai seratusan C-17 Globe Master. Dari berbagai sumber dan video yang beredar memperlihatkan nomor ekor pesawat C-17A Globe Master saat itu adalah AK.30599 dan nomor pada moncongnya 0599.
Evakuasi C-17 di Bandara Hamid Karzai, Kabul
Kini peristiwa hampir sama terjadi di Kabul, ibukota Afganistan pada 16 Agustus 2021 atau delapan tahun setelah sebuah C-17 di atas mengukir prestasi heroik dan tak terlupakan di Tacloban Filipina.