Lambat tapi pasti, ofensif kelompok perlawanan Taliban akhirnya mencapai kota Kabul. Taliban telah mengambil alih istana kepresidenan dan petempurnya kini terlihat di berbagai sudut kota Kabul termasuk munculnya Taliban dadakan menyambut "kemenangan" Taliban.
Beberapa jam sebelum itu terjadi, Ashraf Ghani, Presiden Afganistan telah kabur ke luar negeri, tampaknya adalah Tajikistan. Sementara itu kepulan asap terlihat di atas gedung kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di Kabul mungkin sengaja dibakar oleh AS.
Sejumlah pasukan darurat AS dengan helikopter telah mendarat di kedubes AS guna menyelamatkan arsip-arsip penting dari kedutaan besar termasuk personil AS di sana.
Aksi penyelematan di gedung kedubes AS itu mirip dengan peristiwa penyelamatan di kedubes AS di Saigon (Ho Chi Mhin City sekarang) pada 1975 beberapa saat sebelum kota itu dikuasai Vietcong (Vietnam Utara).
Ketika itu AS membakar arsip-arsip di kedubes di Ho Chi Minh sebelum kota tersebut jatuh kepada pasukan perlawanan seperti terjadi di kabul sekarang.
AS membantu Vietnam Selatan dalam perang hampir 20 tahun seperti perang Afganistan
AS melakukan penyelamatan di menit-menit akhir di kedubes mereka sama, yakni mengirimkan pasukan darurat dengan bantuan helikopter seperti terjadi di Kabul sekarang.
Terjadi lonjakan pengungsian penduduk kota Saigon ke luar kota seperti pergerakan penduduk Kabul saat ini
Presiden Joe Biden dan sejumlah pejabat teras AS menolak persamaan tersebut, namun media berita dan media sosial gencar menerbitkan aksi foto penyelematan di gedung kedubes AS menjelang berakhirnya perang Vietnam sama dengan yang terjadi di Kabul saat ini.
Tentu saja ada perbedaannya, diantaranya latar belakang antara perang Vietnam dan perang Afganistan.