Selain itu Bennett punya pandangan sadis tentang Palestina yakni masalah Palestina tidak akan bisa diselesaikan tapi harus dilanggengkan.
Jadi "lengser keprabonnya" Benjamin Netanyahu tidak akan memberi janji manis bagi Palestina khususnya.
Bennett akan menjadikan isu Palestina, Hamas, Fatah, JIP, Hezbollah, Iran, Suriah sebagai komoditas politik klasik pejabat Israel yang ingin lama berkuasa. Kini giliran Naftali Bennett akan mendesainnya dalam kemasan lebih apik lagi.
Tampaknya jelas sekali, siapa pun jadi pemimpin Israel akan menjadikan isu Palestina sebagai alat propaganda politik guna memperpanjang masa kekuasaan mereka, setidaknya mendapat populariitas warga Israel, sebagaimana pernah penulis tuliskan di sini pada edisi 26 Mei 2021 lalu.
abanggeutanyo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI