Namun demikian beberapa anak mengatakan mereka tidak mau tinggal di sana di atas kematian ayah atau suami mereka seperti diungkapkan Svetlana Baigarina, janda kapten Murat Baigarin Aterovis yang mendapat jatah apartemen sederhana di kota St. Petersburg. (Baigarin adalah kapten ketiga dalam kapal selam Kursk).
Santunan, pensiun, dan kompensasi (bernilai) seperti itu belum pernah diberikan untuk para pelaut korban jiwa tenggelamnya berbagai kapal selam lainnya pada zaman Uni Soviet.
Pernyataan senada dengan klaim di atas pernah disampaikan Kapten Igor Kurdyn pada 2001. Dia adalah mantan komandan kapal selam di St.Petersburg. Menurutnya baru pertama kali itu pemerintah memberikan kompensasi yang memadai bagi korban tragedi dan keluarganya. Sumber: di sini.
Itu adalah bukti tabah sampai akhir versi pelaut kapal selam Kursk yang sebagian meninggal di dasar laut dan sebagian lagi meninggal saat evakuasi di hari kejadian.
Bagaimana dengan bukti tabah sampai akhir dan On Eternal Patrol pelaut Nanggala-402 kita?
On Eternal Patrol Nanggala-402
Sekilas terlalu cepat membahas hal itu tapi Presiden Joko Widodo telah duluan mengumumkan akan memberi kenaikan pangkat satu tingkat kepada seluruh kru KRI Nanggala-402.
Meski bentuk kompensasi lainnya belum diputuskan kita berharap pemerintah memberi perhatian istimewa pada prajurit di KRI Nanggala-402 AL yang telah membuktikan selogan "Wira Ananta Rudira," yakni Tabah Sampai Akhir.
Benar, mereka tabah sampai akhir. Mereka tahu risiko menjadi ABK bahkan untuk ABK Kapal Selam, tapi mereka telah buktikan bertugas penuh semangat dan tabah sampai akhir hayat.
Ketika suara tanda darurat memekakkan telinga terdengar pada dini hari pergantian tanggal, dengan cekatan mereka menjalankan SOP keselamatan diri. Sayangnya mereka kalah cepat dengan serangan air laut yang menerjang retakan pada beberapa sisi kapal.