Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Berbahaya, AS - Rusia Saling Cegat di Suriah Utara Berpotensi Skirmish

2 September 2020   15:59 Diperbarui: 15 Oktober 2021   14:35 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konvoi Rusia masuk ke al-Tamr meski dicegah oleh konvoi AS pada 17 Januari 2020. Gambar : npasyria.com

Aksi pencegatan diudara antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia sudah sering terjadi dimana-mana terutama di atas laut Hitam, laut Baltik dan perbatasan kawasan Alaska.

Akan tetapi aksi saling mencegat kedua negara secara terbuka telah terjadi di darat sejak AS menancapkan kukunya di kawasan Suriah bagian utara sejak Desember 2019 lalu setelah bersama Pasukan Demokratik Suriah (SDF) milisi Kurdi yang didukung AS menguasai dan mengusir ISIS dari sana pada akhir 2018 lalu.

Awalnya masih berupa "pertemuan" biasa konvoi AS dan SDF melakukan patroli di kawasan tersebut berpapasan pasukan Rusia yang berpatroli di kawasan sisa peninggalan rezim Suriah antara kota Al-Qamishli ke al-Hasaqah atau antara al-Qamishli ke al-Tamr dekat kawasan yang dikuasai Turki.

Guna mencegah benturan pada Mei 2020, Rusia-AS melakukan semacam joint patrol di kawasan terbatas tersebut. Itu adalah bagian dari perjanjian AS dan Rusia guna menghindari pecah perang  pasukan Suriah (SAA) dan SDF dukungan AS di kawasan tersdebut.

Akan tetapi setelah 3 kali joint patroli tersebut tidak menguntung Rusia selain merasa jadi penonton sehingga meninggalkan joint patrol tersebut. 

Setelah itu Rusia melakukan patroli sendiri. Meski Rusia menghadirkan 3 batalion Polisi Militer-nya di kawasan trans Eufrat dalam kawasan terbatas yang dikuasai Kurdi-Suriah tetapi kawasan itu "duluan" di kendalikan AS. Bertajuk "the international coalition" dan isu perang melawan ISIS  sepertinya AS melegetimiasi dirinya sebagai penguasa kawasan tersebut meskipun secara Yuridis merupakan wilayah kedaulatan negara Suriah.

Usai mengusir ISIS dari kawasan tersebut pada Desember 2018 sumber ALMonitor menyebutkan AS melarang Rusia menerbangkan pesawat tempur (tidak termasuk helikopter) di kawasan itu tanpa izin AS, seperti Rusia menerbitkan larangan no flay zone untuk AS di atas Idlib.

Konvoi Rusia masuk ke al-Tamr meski dicegah oleh konvoi AS pada 17 Januari 2020. Gambar : npasyria.com
Konvoi Rusia masuk ke al-Tamr meski dicegah oleh konvoi AS pada 17 Januari 2020. Gambar : npasyria.com
Kembali pada peristiwa cegat mencegat kedua negara pada awalnya masih ditanggapi biasa-biasa saja. Beberapa kali konvoi Rusia dihadang oleh patroli AS terlibat dalam duel dialog panas berakhir damai, meskipun Rusia lebih banyak mengalah. 

Dalam sebuah perkembangan eskalasi lainnya terjadi pada 31 Maret 2020, sebuah kendaraan angkut personil Rusia masuk jebakan lumpur saat dipepet kendaraan AS saat disuruh memutar haluan pada sebuah titik di 

Setelah itu aksi cegat mulai dibalas dengan taktik oleh Rusia pada konvoi AS. Beberapa kali konvoi AS menghentikan patroli mereka dan berbalik arah meninggalkan kawasan Rusia.

Melihat bara api permusuhan semakin panas dan dikhawatirkan akan meledak strategi penghadangan pasukan AS dan Rusia pun diubah.

Warga pro SDF/AS melempar batu dan mengusir konvoi patroli Rusia dan Turki. Sebaliknya di beberapa kawasan pro Suriah, warga melempar dan mengusir konvoi AS/SDF. 

Strategi ini awalnya hampir membuahkan hasil, akan tetapi AS bertindak sangat reaktif suati ketika. Dalam sebuah penghadangan warga di desa Khirbet Ammu kawsan al-Qamishli timur pada 12 Pebruari 2020 lalu pasukan AS menembak mati salah seorang warga yang terlibat dalam aksi penghadangan provokatif.

Setelah cara itu gagal strategi diubah, kali ini yang menghadang pasukan AS adalah pasukan resmi Suriah (SAA) yang berada di jalur atau kawasan yang mereka pertahankan dari al-Qamishli ke al-Hasaqah.

Awalnya penghadangan ini berjalan sukses. Keberanian SAA memaksa mundur konvoi pasukan AS mendapat jempol dan decak kagum warga Suriah dan dunia betapa pasukan Suriah ternyata benar-benar konsisten mempertahankan teritorialnya. 

Akan tetapi itu tidak berlaku pada AS. Ketika tentara Suriah semakin percaya diri AS tidak terima. Pada 17 Agustus 2020 di desa Tal Dahab dekat kota Al-Qamishli pasukan AS menembak mati seorang pasukan Suriah (SAA) di sebuah pos (checkpoint). Tidak lama berselang, sebuah helikopter AS "meratakan" pos SAA tersebut hingga menyisakan barang rongsokan bekas terbakar di sana.

Rusia mengubah strategi kembali. Setelah cara itu  gagal pasukan Rusia sendiri kini maju ke depan menghadang konvoi pasukan AS. Dalam beberapa kali scrimmage pasukan Rusia meminta pasukan AS mundur dari kawasan masih dikuiasai SAA.

"Kami datang ke sini atas dasar permintaan pemerintahan dan negara Suriah, sementara anda (kalian) ke sini atas dasar apa, tujuan apa..." Kalimat pertanyaan seperti itu sering dilontarkan pasukan Rusia pada AS yang pada umumnya lebih banyak mengalihkan perhatian daripada menjawab pertanyaan menjebak tersebut.

Merasa pada posisi benar pasukan Rusia semakin meningkatkan keberanian dalam beberapa kali pertemuan panas pasukan AS mengejar konvoi AS dalam adegan menegangkan.

Peristiwa paling menegangkan dari sejumlah scrimmage selama ini terjadi pada 25 Agustus 2020 lalu. Sebuah rombongan AS dikejar dari sisi lain oleh rombongan Polisi Militer Rusia dekat desa Dayrick perbatasan Suriah dan Turki di Qamishli.

Sebuah kendaraan AS (M-ATV penggerak 4x4) berhasil diberhentikan di sebuah ladang. Kemudian sebuah kendaraan Rusia (BTR -80 APC penggerak 8x8) berbalik arah menabrakkan dirinya ke arah kendaraan AS menyebabkan ban kanan kendaraan AS itu meletus dan mencederai 7 personil akibat terbentur di dalam kabin.

Sementara sisa rombonggan AS lainnya digiring oleh dua helikopter Rusia (Mi-8AMTSh dan Mi-35M) meninggalkan kawasan tersebut sampai ke arah perbatasan di luar keuasaan Rusia.

Reaksi AS sangat hebat. Pertama sejumlah pejabat Kemenlu dan Pentagon melakukan konsolidasi. Juru bicara dewan keamanan Nasional John Ulyot memaparkan kronologisnya kepada pemerintah AS.

Meskipun dari pihak Rusia kurang menggubris peristiwa itu tetapi Kepala staf gabungan ke dua negara telah membicarakan insiden tersebut via telepon guna mencegah hal serupa terulang kembali.

Akan tetapi pengamat skeptis melihat pencegahan tersebut. Potensi terjadinya balasan AS akan sangat terbuka terhadap konvoi Rusia pada masa akan datang mengingat kebiasaan AS tak pernah bisa menerima merasa tersudut atau terhina sekecil apapun.

Sehari setelah peristiwa itu AS memasok seratusan truk bermuatan aneka peralatan dari perbatasan Irak bagian timur yang dikuasai Kurdi pintu perbatasan Sikak Hadid Jumhuriyat al-Iraq dan pintu perbatasan dadakan di desa Um al-jreas.

Sementara itu di hadapan kota Deir Ezzor, AS melepaskan sebuah missil ke sebuah pos pasukan Iran yang berbasis di desa Khussam yang hanya berada dalam radius 4 km dari kilang minyak Conoco milik pemerintah Suriah yang telah dikuasai AS dan SDF atas nama Koalisi Internasional menumpas ISIS.

Melihat permainan ini makin rumit tingkatannya tampaknya pertempuran AS dan Rusia di kawasan tersebut tinggal menunggu waktu saja.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun