Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dua Puluh Tentara India Tewas "Tawuran" dengan PLA di Perbatasan

18 Juni 2020   06:08 Diperbarui: 18 Juni 2020   06:16 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5-6 Mei 2020. Kedua pasukan berjumlah 250 orang sedang berpatroli terlibat saling pukul di kawasan danau Panong Tso dekat Ladakh. Pasukan China membawa tongkat yang ditaburi paku menyerang pasukan India yang melemparkan batu ke arah PLA. Sejumlah tentara kedua negara terluka.

9 Mei 2020. Sebanyak 150 tentara kedua negara terlibat baku hantam di desa Naku La, Sikkim. Tujuh PLA dan 4 pasukan India terluka

19 Mei 2020. Kemenlu China menuduh India telah menghalangi Cina melakukan patroli di kawasan Line of Actual Control (LAC) yang terjadi di danau Pangong Tso sebelumnya dan meminta pemerintahnya melakukan tindakan pencegahan.

22 Mei 2020. KASAD India, Jenderal Manoj Mukund Naravane melakukan kunjungan ke markas besar di Leh untuk mengecek persiapan dan kesiapan Korps ke 14 di sana.

30 Mei 2020. Menhan, Rajnath Singh memastikan menyelesaikan konflik secara diplomatis tetapi tak akan membiarkan India terluka

 6 Juni 2020. Komandan Korps ke 14, Letjen Harinder Singh beriskusi di Loh dengan Mayjen Liu Lin, Komanda PLA wilayah Sinjian Selatan. Mereka membahas rencana membuat kawasan de-escalation.

9 Juni 2020. Militer China mengatakan telah menarik pasukannya dari 3 kawasan panas di kawasan Garis Kendali Aktual (LAC) dan meminta India melakukan tindakan yang sama di kantong yang disengketakan.

10 Juni 2020. Delegasi China dan India dipimpin setingkat Mayor Jenderal bertemu dalam putaran ke 4 di lembah Galwan dalam rangka pelepasan pasukan secara simbolis ke dua belah pihak.

12 Juni 2020. Delegasi China dan India bertemu lagi dalam putaran ke 5 membicarakan soal penarikan 8.000 PLA, Tank,Artileri, pembom tempur, pasukan roket  dan radar pertahanan udara di kawasan LAC tersebut.

15 Juni 2020. Pembicaraan ke lima terjadi di dua lokasi. Pertemuan di Galwan Valley di pimpin delegasi setingkat Brigjen. Sedangkan pertemuan di Hot Springs dipimpin setingkat Kolonel. Entah seperti apa cara dan sistem yang dilakukan oleh delegasi setingkat Kolonel itu disana terjadilah "konfrontasi fisik" alias baku hantam antara kedua belah pihak menyebabkan 20 tentara India tewas termasuk sang Kolonel. Selain itu sekitar 100 tentara kedua belah pihak juga mengalami luka-luka.

16 Juni 2020. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan peristiwa itu menunjukkan sikap China mengubah status quo kawasan itu secara sepihak. "Meskipun India menginginkan perdamaian tetapi akan memberikan sikap yang pantas jika diprovokasi," teriak Modi dalam kondisi marah besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun