Apabila resesi ekonomi itu terjadi bahkan Depresi Ekonomi sekalipun, apa yang akan terjadi pada negara berkode +62 ini? Sekadar melukiskan seperti SMI menduga resesi ekonomi Global tersebut di atas, penulis memperkirakan situasi akan terjadi adalah sebagai berikut :
- Nilai mata uang Rupiah melemah dan terus melemah hingga batasan paling dramatis, setidaknya tembus 22.000 rupiah per USD
- Pengangguran meningkat. Pabrik-pabrik banyak yang tutup dan perkantoran hampir tidak ada pegawai yang datang
- Peminta-minta di jalan dan perumahan semakin banyak, sementara itu ruang perawatan di Rumah Sakit sudah tak mampu menerima orang sakit yang terus bertambah
- Bahan kebutuhan pokok sangat langka, harganya "selangit." Orang - orang kelaparan mudah terlihat di mana-mana
- Tindakan kriminalitas meningkat. Selain itu prostitusi dan perceraian semakin banyak
- Kelompok speratis dan gerombolan bersenjata yang selama ini terorganisir rahasia (clandestine) mengambil keempatan dengan menawarkan mimpi-mimpi indah untuk pengikutnya melalui propaganda hoaks dan fitnah agar melakukan perlawanan karena pemerintah telah "membuat" penderitaan.
Tapi sabar dulu. Beberapa "gambaran" di atas hanya terjadi pada masa Great Depression yang berawal di AS pada 24/10/ 1929 lalu menjalar ke Eropa dan dunia mulai 1930.
Meningkatnya tindakan kriminalitas, prostitusi dan kelompok bersenjata adalah "konsekwensi" atas meningkatnya kemiskinan dan pengangguran jangka panjang di manapun di seluruh dunia.
Great Depression berawal dari krisis moneter di AS yang menyebabkan 1/3 bank lenyap, kekayaan pemegang saham lenyap dan kontraski monter di AS sangat dalam. Pada 29/10/1929 harga saham di WS jatuh "berkeping," melengkapi kepanikan warga AS.
Jika wabah Corona dapat segera beranjak pergi dari seluruh dunia mungkin percepatan recovery ekonomi kita dan dunia akan pulih lebih cepat. Tak perlu menunggu sampai terlewatinya masa resesi dan depresi ekonomi.
Oleh karenanya perlu kerjasama kita semua mengentaskan Corona agar cepat berlalu. Tugas itu bukan tugas pemerintah saja, bukan pikiran SMI semata tetapi pikiran kita semua untuk menghentikan penularan dan penyebarannya sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H