Mungkin itu terlalu jauh, tetapi pada masa pemerintahan Raja Richard II dari Inggris (1367-1400) sapu tangan telah digunakan meskipun bukan untuk menyatakan cinta. Dalam buku catatan harian rumah tangga kerajaan (household rolls) ada catatan beberapa potong kain segi empat yang digunakan Raja Richard II untuk membersihkan hidungnya.
Intinya saputangan pernah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari busana, kegunaannya sangat banyak dari urusan kebersihan pribadi hingga dijadikan tanda mata.
Tidak jelas sejak kapan peranan saputangan mulai pudar dan nyaris tak terlihat lagi. Tetapi tumpukan stok lama saputangan di toko-toko telah jatuh ke posisi paling atas dan paling belakang di gudang membuktikan animo permintaan terhadap saputangan telah jauh berkurang. Membeli saputangan baru tampaknya lebih mudah melalui penjualan online ketimbang mencari ke toko.
Kini ketika kertas tissu mulai langka dan harga masker telah mencekik leher padahal digunakan untuk sehari atau beberapa saat saja tampaknya perlu memikirkan alternatif masker teapi dapat berfungsi sama dan tentu saja terlihat lebih berseni. Untuk itu saputangan tampaknya akan lahir kembali. Hebatnya lagi saputnagan lebih ekonomis, bisa digunakan berulang-ulang setelah dicuci dan disterika.
salam hangat
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H