Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Kasus Zuraida, Dunia Tak Selebar Daun Kelor

14 Januari 2020   10:12 Diperbarui: 14 Januari 2020   16:33 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini TIDAK lagi membahas apa dan bagaimana pembunuhan dilakukan Zuraida Hanun (ZH) terhadap suaminya Jamaluddin terjadi, melainkan fokus pada temuan terbaru hasil pengembangan rekonstruksi sehingga menguak tabir baru dibalik pembunuhan itu. Dari tabir itu diharapkan jadi "pembelajaran" bagi kita untuk mawas diri dan sedapat mungkin dapat mengatasinya.

Salah satu hasil pengembangan terbaru kasus yang mengejutkan adalah ternyata motif pembunuhan itu -sebagaimana diungkap ZH- karena suaminya sering bermain cinta dengan wanita lain. Beberapa wanita malah dibawa ke rumah hingga membuat ZH merasa tidak nyaman.

Melihat kebiasaan buruk tersebut ZH telah beberapa kali minta agar diceraikan saja tapi ditolak oleh Jamaluddin karena alasan malu. Jamaluddin menikahi Zuraida sebagai istri ke dua. Jika bercerai lagi terasa  membuka aib baru karena Jamaluddin yang berprofesi sebagai Hakim karier di PN Medan akan dua kali gagal membina rumah tangga. Demikian tanggapan Jamaluddin sebagaimana diungkapkan Zuraida di hadapan penyidik dalam rekonstruksi terkini pada 13/1/2020.

Dalam pengakuannya sebagaimana dikutip dari Kompas.com dalam keadaan hamil besar pun Jamaluddin membawa perempuan kenalan barunya ke rumah sehingga membuat Zuraida mengadu pada keluarga Jamaluddin memberitahukan perangai suamninya. Tapi keluarga besar Jamaluddin tidak dapat berbuat apa-apa.

Bertolak belakang dengan pernyataan ZH, menurut pengacara Maimunah yang sedang menyiapkan kasus perceraian diajuka Jamaluddin, katanya proses perceraian sudah diajukan Jamaluddin sejak Sepetember 2019 namun Zuraida menolak. Salah satu alasan karena ZH menolak pembagian harta degan anak tirinya.

Benar tidaknya perilaku Jamaluddin seperti itu hingga mengakibatkan Zuraida nekat hanya dia yang tahu. Jika saja Hakim Jamaluddin masih hidup mungkin saja ia akan mengatakan sikapnya seperti itu justru karena Zuraida yang kurang ini, kurang itu, bla bla bla dan seterusnya.

Katakanlah benar apa yang dikatakan Zuraida, pertanyaan mendasar dan normal adalah "bolehkah membunuh pasangan kita jika sakit hati?" 

Sekarang mari kita lakukan kilas balik ke dalam relung hati Zuraida. Lihatlah pancaran mata, wajah dan sikapnya, dia tertunduk, memelas, malu hingga tak mampu mengangkat wajahnya. Dari sana kita dapat menarik kesimpulan tampaknya ia menyesali perbuatannya. Nuraninya berkata, jika saja waktu dapat berputar kembali mungkin dia tidak akan segegabah itu.

Benar sekali sebuah kebenaran baru hadir kemudian. Solusi memecah kebuntuan pun sesungguhnya dapat dipecahkan dengan akal sehat. 

Kini saatnya kita berandai-andai. Jika saja Zuraida menyikapi sakit hatinya lebih bijaksana pada saat itu masalahnya tak akan sampai seperti ini. Meskipun Jamaluddin memiliki perangai yang tidak pantas tapi jika disikapi Zuraida dengan sedikit lebih cerdik maka masalahnya tidak akan jadi begini.

Pasti kita masih ingat dengan beberapa kata bijak ini? "Banyak jalan menuju Roma" atau "Dunia tak selebar Kelor."  Ada juga orang mengatakan "Patah satu tumbuh seribu," menggambarkan aneka cara dan semangat menghadapi kehancuran dalam berbagai hal termasuk dalam mahligai rumah tangga dan percintaan.

Menyikapi pasangan selingkuh bisa lakukan banyak hal termasuk menterjemahkan kata-kata bijak di atas meskipun sikap paling arif bijaksana adalah berserah diri pada yang maha kuasa berdoa mengharapkan pasangan bisa mendapat petunjuk dan memperbaiki kesalahannya. 

Selain itu juga menilai diri sendiri apa sebab pasangan selingkuh, apakah justru karena sikap kita sendiri yang menganggap enteng terhadap kebutuhan pasangan kita.

Jika langkah-langkah arif biajksana di atas telah dilakukan tidak juga membawa perubahan masih ada cara lain dapat dilakukan misalnya berikan perhatian lebih besar pada anak dan keluarga.

Membicarakan masalah pada keluarga kadang tidak membawa dampak (seperti Zuraida lakukan) tetapi perlu dilakukan daripada menumpahkan masalah pada dunia luar akan sangat besar binasanya. 

Seorang wanita menumpahkan keluh kesahnya pada dunia luar misalnya pada pria sangat berbahaya. Seorang wanita keluar dari rumah akan ada ribuan pria akan menangkap momen tersebut dengan berbagai motif dan tujuan

Perselingkuhan bukan konsumsi orang berduit saja karena orang miskin pun tak sedikit yang selingkuh. Artinya selingkuh melanda siapapun, kaya miskin, tua muda, lelaki atau wanita.

Banyak orang menilai cinta dapat dibeli untuk mengobati luka hati meskipun ada juga yang coba bertahan meski terus dikhianati. Mengapa, karena banyak cara orang menyikapinya dengan cara lebih aman ketimbang dilakukan Zuraida. Orang seperti itu berpikiran banyak jalan menuju Roma atau karena Dunia tidak selebar daun kelor. 

Betul, dunia tidak selebar daun kelor oleh karenanya membunuh pasangan karena sakit tidak dibenarkan sama sekali, urusannya lebih rumit dari sekadar pembalasan sakit hati. Zuraida telah membuktikannya dan memberi pelajaran berharga untuk kita renungkan dan jauhkan.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun