Menyikapi pasangan selingkuh bisa lakukan banyak hal termasuk menterjemahkan kata-kata bijak di atas meskipun sikap paling arif bijaksana adalah berserah diri pada yang maha kuasa berdoa mengharapkan pasangan bisa mendapat petunjuk dan memperbaiki kesalahannya.
Selain itu juga menilai diri sendiri apa sebab pasangan selingkuh, apakah justru karena sikap kita sendiri yang menganggap enteng terhadap kebutuhan pasangan kita.
Jika langkah-langkah arif biajksana di atas telah dilakukan tidak juga membawa perubahan masih ada cara lain dapat dilakukan misalnya berikan perhatian lebih besar pada anak dan keluarga.
Membicarakan masalah pada keluarga kadang tidak membawa dampak (seperti Zuraida lakukan) tetapi perlu dilakukan daripada menumpahkan masalah pada dunia luar akan sangat besar binasanya.
Seorang wanita menumpahkan keluh kesahnya pada dunia luar misalnya pada pria sangat berbahaya. Seorang wanita keluar dari rumah akan ada ribuan pria akan menangkap momen tersebut dengan berbagai motif dan tujuan
Perselingkuhan bukan konsumsi orang berduit saja karena orang miskin pun tak sedikit yang selingkuh. Artinya selingkuh melanda siapapun, kaya miskin, tua muda, lelaki atau wanita.
Banyak orang menilai cinta dapat dibeli untuk mengobati luka hati meskipun ada juga yang coba bertahan meski terus dikhianati. Mengapa, karena banyak cara orang menyikapinya dengan cara lebih aman ketimbang dilakukan Zuraida. Orang seperti itu berpikiran banyak jalan menuju Roma atau karena Dunia tidak selebar daun kelor.
Betul, dunia tidak selebar daun kelor oleh karenanya membunuh pasangan karena sakit tidak dibenarkan sama sekali, urusannya lebih rumit dari sekadar pembalasan sakit hati. Zuraida telah membuktikannya dan memberi pelajaran berharga untuk kita renungkan dan jauhkan.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H