Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Plt Dirut Garuda Samakan Tiket Pesawat dengan Tarif Ojol, Komparasi Apa Ini?

28 Desember 2019   13:30 Diperbarui: 28 Desember 2019   13:49 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber : https://twitter.com/kompascom/status/1210552158635974659
Sumber : https://twitter.com/kompascom/status/1210552158635974659

Seorang netizen lainnya berkicau tak kalah sengit. Reza menulis perbandingan itu benar-benar tidak selevel, mengingatkan lagi seorang penyanyi dangdung yang suaminya menjadi pilot di GI pernah membandingkan ojol dengan Garuda sebelumnya.

Hasil screenshot Twitter
Hasil screenshot Twitter

Hampir semua menanggapi senada dan seirama betapa dangkalnya komparasi perbandingan yang tidak seimbang dan tidak pada tempatnya tersebut.

Sebelumnya Iis Dahlia penyanyi dangdut juga pernah menampik suaminya menerima tips dan membandingkan soal pemberian tips pada pilot dengan pengemudi ojol. "Pilot itu bukan ojek online yang kalau sudah selesai antar barang dapat tips, dapat bintang. Bener kan?," ujar Iis di akun twitternya.

Apakah ada maksud merendahkan Ojol dibalik pernyataan dua anggota keluarga besar GI tersebut terhadap Ojek Online? Jawabannya tidak karena Iis pun sudah mengatakan tidak bermaksud merendahkan.

Akan tetapi pernyataan dua anggota besar GI membandingkan Ojol dengan Pilot atau dengan tarif Pesawat tampaknya ada semacam kegerahan terselubung keluarga besar GI (tertentu) terhadap Ojol. Mungkinkah Plt Dirut GI itu "tepo seliro" karena rumah Iis Dahlia "diserbu" pengemud Ojol ataukah keduanya melihat Ojol bagaikan sesuatu yang merusak pandangan, tak tahulah!

Kembali soal komparasi tidak seimbang di atas. Jika komparasi disampaikan oknum yang tidak berprofesi sebagai Dirut di perusahaan ternama mungkin saja orang-orang jadi maklum soal kedangkalan pernyataan tersebut. Akan tetapi jika hal itu disampaikan oleh seorang direktur kelas wahid? "OMG...!!"  kata orang diluar sana.

Apa dan bagaimana penilaian menteri BUMN atau pihak berkompeten dalam melihat performa aparatur atau petugasnya seperti ini? Apakah ini dapat dijadikan cerminan kebobrokan intelijensi yang tertutupi selama ini atau hanya insidentil  cuma hal-hal remeh temeh saja.

Sebaliknya, ataukah sesungguhnya para big boss GI adalah para pekerja ulung yang telah memberikan pengabdian nyawa untuk bangsa dan negaranya sehingga "keseleo" berbicara seperti itu  hal yang biasa, dapat diabaikan. Mereka lebih terampil dan produktif dibanding para tukang kritik di berbagai media?

Terserah pihak berkompeten pilih yang mana menyikapinya. Yang jelas dari kacamata manapun secara umum para pejabat dan direktur atau orang-orang yang dipercayakan memimpin perusahaan besar berbicaralah sesuatu yang terkait bidangnya dengan alasan-alasan yang kongkrit, obyektif dan relevan, bukan asal bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun