Menyikapi situasi tersebut SDF mulai membuka diri pada Rusia. Sekitar satu jam lalu saat tulisan ini dibuat sebanyak 17 kendaraan petempur SDF mulai meninggalkan kawasan Oemar Oil Fild dekat kota Deir Ezzour yang pada minggu lalu coba membuka fron baru meyerang posisi SAA di seberang tepi sungai Eufrat.
Sementara itu Dewan Sipil di kota Manbij mengumumkan siap sedia menghadapi agresi Turki di tanah mereka kuasai. Dewan tersebut juga menyerukan pada orang-orang Arab, Turkmenistan, Kurdi dan Asia lainnya untuk bergabung dengan mereka mempertahankan diri dari agresi Turki.
Apa dan bagaimana langkah selanjutnya penyelesaian konflik Suriah setelah AS "undur diri" dari arena tersebut? Apakah langkah tersebut akan diikuti oleh Iran lalu diikuti Turki dan terakhir Rusia secara terbatas (karena ada pangkalan AL Rusia di sana).
Tampaknya bisa terjadi apalagi mengingat pada pernyatan Menlu Rusia pada akhir September 2019 bahwa Konflik akan segera berakhir dalam waktu dekat. Negara tersebut akan kembali normal dan damai kembali. "Meskipun beberapa kawasan di Idlib dan timur Eufrat masih bergolak namun tetap dalam kontrol pemerintah Suriah," ujarnya.
Abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H