Bagaimana sikap Sutan saat berdebat sengit dalam proses sidang penentuan opsi atau sikap DPR pada kasus bailout Bank Centery pada 2012 lalu yang digelar maraton hampir 2 bulan lamanya, belum hilang dari pandangan rasanya.
Apa reaksi Sutan saat memberi statement tentang " mengungsinya" Nazaruddin teman setianya di Partai selama di Singapore dan pelariannya ke beberapa negara? Sutan mengaku tidak tahu meski ia bertemu Nazar di Singapore dan menyerahkan sejumlah bekal untuknya.
Di luar semua itu, kita juga harus akui terdapat sisi positif Sutan yang bisa menjadi contoh baik, misalnya tentang arti pertemanan dan loyalitas pada partai. Meski ia tidak termasuk cendikiawan ulung di Senayan tapi ia sangat cerdik dan piawai menjaga pertemanannya, sekalipun suara Pilegnya dicurangi oleh koleganya separtai. Ia memilih merahasiakan identitas kolega tersebut demi menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan kader serta organisasi partai.
Dalam urusan partai pun ia setia. Meski tidak (kurang) paham seluk beluk masalah tapi dengan bersuara lantang ia mampu memperlihatkan sikap bahwa ia punya sisi dan posisi yang tegas untuk partainya dalam posisi terjepit sekalipun.
Tapi semua itu kelihatannya kurang bermakna bagi Sutan. Kesetiaan dan loyalitasnya tidak berbuah apa-apa baginya. Selain suara pemilu legislatifnya (merasa) dirampok oleh teman, ternyata posisi Sutan dalam kasus tersangka saat ini tidak mendapat simpati seirus dari teman partainya.
Meski sedih, Luhut teman setianya di Partai dan sama-sama bersaing di Dapil -1 Sumut, memberi penilaian PD tidak akan mencampuri masalah tersebut dan mengikuti proses hukum sebagaimana mestinya. Luhut mengimbau kader PD agar tidak korupsi. Entah jika Luhut belakangan menolak statement pada tulisan ini. (Dasar pernyataan di atas lihat di Sini -Red.)
Meski kena batunya tapi kondisi ini bukan akhir segalanya bagi Sutan yang memiliki karakter kestria, berjiwa besar dan friendly. Jika tak lolos ke Senayan ia masih dapat mengembangkan dan fokus pada usahanya kembali di Medan.
Akan tetapi kondisinya kini sedikit agak terganggu secara finansial, waktu, pikiran dan tenaga akibat berurusan dengan KPK. Apalagi jika menjadi terdakwa dan menjalani masa-masa sulit di tahanan. Bukan saja waktu dan tenaga yang terbuang, dana pun bisa terkuras untuk membayar denda dan urusan lainnya.
Sutan mungkin kena batunya sekarang...
Salam Kompasiana
Abanggeutanyo