Mohon tunggu...
Abah Kabayan
Abah Kabayan Mohon Tunggu... -

Wong cilik yang bukan penggemar hoak

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mencatat Jokowi dengan Jujur, Kesaksian Ustaz Yusuf Mansur

11 Februari 2019   10:42 Diperbarui: 11 Februari 2019   11:14 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: suaranasional.com

Orang baik, akan dicatat dengan baik. Orang jujur, sederhana dan apa adanya, akan diingat dengan hati. Jadi, tak perlu citra. Apalagi sampai memoles diri dengan berbagai pencitraan, seakan-akan dia adalah orang baik. Percuma saja, karena mata hati tak pernah bohong. Yang apa adanya, itu yang nyata.

Begitu pula dalam mencatat dan mengingat seorang pemimpin. Pun, dalam memilih seorang pemimpin. Lihatlah sisi otentik pemimpin tersebut. Karena itulah yang genuin. Yang original, tanpa polesan.

Seperti itu pula menilai sosok Joko Widodo, Presiden RI, dan calon presiden nomor urut 01.  Catat dan lihat sisi otentiknya. Tentang Jokowi,  Ustad Yusuf Mansur punya catatan sendiri. Catatan yang disimpulkan setelah mengenal dekat mantan Walikota Solo tersebut. Ustad Yusuf Mansur, justru merasa heran, ketika banyak sekali orang yang menuding Jokowi dengan menyebutkan banyak keburukannya. 

Ia hanya bisa mengurut dada, dengan begitu banyak fitnah yang menerpa Jokowi. Tapi, orang baik, pasti akan banyak ujian. Salah satunya, adalah difitnah dan dituding. Dihujat. Dan diserang dengan berbagai macam hoak.

" Dengan hafalan Qur'an saya, saya yang begitu dekat dengan Pak Jokowi jadi saksi, apa yg sering dibicarakan tentang keburukan Pak Jokowi, hanya fitnah belaka. Ini kesaksian. Sungguh saya memperhatikan. Dan prihatin," katanya.

Karena itu, Ustad Yusuf Mansur mengetuk hati siapa saja, baik yang simpati atau yang sudah mendukung Jokowi, untuk mengabarkan sisi baik mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dan, ia juga mengajak para pendukung Jokowi, saat membicarakan kebaikan capres nomor urut 01, tidak kemudian sembari merendahkan atau menjelekkan pesaingnya, Prabowo Subianto.  

" Buat pendukung Pak Jokowi, ayo bicarakan kebaikan Pak Jokowi, tanpa menjelekkan Pak Prabowo dan sebaliknya. Itu mungkin persepsi dari orang lain, bukan dirinya," katanya.

Dengan terus terang pula, Ustad Yusuf Mansur merasa heran dengan tudingan bahwa Jokowi anti Islam. Memusuhi umat Islam. Kurang bersahabat dengan ulama. Ia masygul, karena yang ia tahu, Jokowi tak seperti itu. Kata Ustadz Mansur, banyak yang tak tahu, bahwa Jokowi adalah muslim yang taat. Bahkan biasa puasa Sunnah. Pun, istri dan anak-anaknya. Tapi, ia paham, kenapa Jokowi tak umbar-umbar itu. Karena seperti itulah Jokowi. Ia bukan sosok yang suka pamer. Apalagi menonjolkan diri. Ia orang yang sederhana. Apa adanya.

" Beliau biasa puasa sunah. Sekeluarga. Rasanya kebiasaan ini, tak mungkin dipamerkan. Itu dari 2007 yang saya ketahui," kata Ustadz Mansur.

Ustad Mansur pun kemudian bercerita.  Katanya, ada kawan dia pada 1994 pernah pergi bareng Jokowi dari Solo ke Semarang lalu ke Solo lagi. Jokowi, kala itu berpuasa sunnah. Tapi, Jokowi tak pamerkan itu. Karena menganggap hal itu sudah biasa.

" Ada kawan saya yang  pernah pergi pada  1994, dari Solo, Semarang, Solo, Jokowi juga sudah berpuasa. Dan ya biasa saja," katanya.

Kawannya itu juga kata Ustad Yusuf Mansur, sempat membeberkan kesakiannya tentang ibu kandung Jokowi. Dan, menurut kesaksian kawannya, ibu kandung Jokowi, adalah muslimah yang taat.

" Dari kawan saya. Kesaksiannya,
Ibu kandungnya (Jokowi) Masya Allah," katanya.

Ibu kandung Jokowi, Ibu Sudjiatmi, adalah sosok ibu yang sederhana. Ibu yang tak pernah lelah mendoakan putranya.

" Dari tahu 2000-an baca Qulhu 100 kali,  dan Al Fatihah 100 kali. Tiap malam," kata Ustad Mansur.

Dan doa ibu, adalah doa terbaik bagi anak-anaknya. Keberhasilan Jokowi, selain karena ikhtiarnya, tapi juga karena doa yang dipanjat sang ibunda.

" Sampe kemudian pada 2004, Pak Jokowi bisa ekspor perdana. Dibacanya Qulhu dan Al Fatihah terus, sampai jadi walikota. Dibaca terus, jadi walikota lagi. Dibaca terus, tiap malam jadi Gubernur. Dibaca lagi, sampai jadi  Presiden," katanya.

Cerita tentang kebiasaan ibu Jokowi, lanjut Ustad Mansur, juga diceritakan adik-adik Jokowi yang ia tahu adalah muslimah yang sudah pakai hijab sedari lama. Ia dengar langsung cerita itu bersama sang istri. Karenanya Ustad Mansur mengaku masygul, ketika sebuah keluarga muslim yang sederhana terus didera fitnah.

" Keluarga muslim yang senantiasa difitnah," katanya.

Ustad Yusuf Mansur juga mengungkapkan, sebenarnya, sudah lama ia ingin bicara tentang Jokowi. Meluruskan berbagai informasi sesat. Tapi, Jokowi kata Ustad Mansur, selalu melarangnya. Bahkan Jokowi meminta agar tak membela dirinya. Jokowi khawatir, nanti Paytren bisnis yang didirikannya ikut terpengaruh, lalu ditinggalkan umat.

" Saya sudah lama pengen bicara. Tapi dilarang beliau. Demi Allah. Beliau berulang kali bilang jangan bela saya. Kasianin Paytren. Ntar ditinggal ummat. Berkali-kali," ujarnya.

Bahkan, kata Ustad Mansur,  Profesor  Mahfud MD, mantan Ketua MK pernah bercerita. Kata Profesor Mahfud, di acara ulang tahun Megawati, Ketua Umum PDIP,  di depan Megawati, Jusuf Kalla dan petinggi-petinggi  lainnya, Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional, mengusulkan agar melibatkan Ustad Mansur dalam tim kampanye. Tapi, Jokowi sendiri yang melarang dan bilang jangan.

" Kala itu  di ultah Ibu Mega, tercetus dari Erick Tohir tentang pelibatan saya.
Tapi kata Prof Mahfud, Presiden (Jokowi) bilang jangan-jangan. Dan Presiden kemudian bercerita, bahwa Yusuf Mansur itu sedang berjuang membangun ekonomi umat. Enggak usah pilpres-pilpresan," katanya.

Dengan terus terang, Ustad Mansur mengungkapkan, menjelang peraturan e-money turun, ia seminggu sekali atau dua minggu sekali, bertemu secara pribadi dengan Jokowi. Hanya berdua saja. Dari pertemuan pribadi itu, ia mencatat dalam ingatan, Jokowi memang sosok yang keren. Dari pertemuan pribadi itu pula, apa yang ditudingkan banyak orang bahwa Jokowi adalah pro asing atau aseng tertepiskan. Setidaknya dari peraturan e-money yang dikeluarkannya.

" Keren banget. Peraturan e-Money, isinya anti asing. Dan keluar dari tangannya. Setelah tektokan dengan instansi terkait. Peraturan itu keluar tanggal 7 Mei," katanya.

Dan Jokowi, kata Ustad Mansur, bukan pemimpin yang gampang di dikte. Bahkan oleh negara besar sekalipun seperti Amerika Serikat. Ia contohkan, ketika peraturan e-money keluar, Amerika minta agar itu dianulir. Tapi Jokowi bergeming, tak mau menuruti keinginan negara superpower tersebut.

" Beberapa hari kemudian, Indonesia dipanggil Amerika. Soal ini. Minta dianulir. Tapi Indonesia menolak. Dan rombongan Indonesia menang. Sebab dengan  izin Allah, kebetulan Amerika juga pas memproteksi negerinya dari dibeli oleh Tiongkok. Jadilah bisa fait accompli," kata Ustad Mansur.

Kisah tentang Jokowi lainnya, kata Ustad Mansur, ia dapatkan berdasarkan kesaksian penjaga masjid Istana yang disampaikan langsung padanya. Dan tak hanya satu penjaga mesjid yang bersaksi. Tapi beberapa penjaga mesjid yang sudah jadi penjaga mesjid sudah lama, puluhan tahun lamanya. Mereka bersaksi, Jokowi adalah presiden yang paling sering ke Mesjid menunaikan solat.

" Penjaga Mesjid Istana  bersaksi ke saya, yang sudah bekerja 20 tahun  bahkan ada yang kerja 30 tahun, bersaksi Presiden Jokowi adalah Presiden yang paling banyak ke masjid. Dan ini selaras dengan pemandangan selama 1 tahun terakhir kami pas kami dekat sekali untuk urusan e-money," katanya.

Ketulusan dan kesederhanaan, kata Ustad Mansur, yang ia catat selama mengenal dan berinteraksi langsung Jokowi. Bahkan untuk urusan protap Istana, Jokowi bukan pemimpin yang aji mumpung jadi pemimpin, lantas bersikap sombong. Jokowi, tetap ada adanya. Tetap sederhana dan tulus. 

Karena itu, kalau sekarang Jokowi dianggap pemimpin yang menjauhi umat, apalagi tak ramah dengan ulama, baginya itu adalah fitnah. Jokowi, tak seperti  itu.  Orang-orang yang membenci Jokowi, karena dapat informasi sesat. Kalau kenal langsung Jokowi, Ustad Mansur yakin, persepsi bahwa Jokowi jauh dari umat dan ulama akan berubah.

" Sungguh saya melihat banyak um
mat Islam dan pemimpin-pemimpin Islam, pemimpin-pemimpin pesantren, sebab dapat  info enggak bener, jadi kasar dan membenci orang sebagus dan sebaik beliau. Ketutup dengan hoak, ghibah dan fitnah. Plus ketidakmampuan bicara  tentag kebaikan beliau sebagai pimpinan trtinggi negeri ini," katanya.

Prestasi Jokowi sebagai Presiden juga luar biasa. Sebagai komandan kementerian, banyak hal yang telah dikerjakan Jokowi sama luar biasanya. Ia contohkan, prestasi Jokowi dalam melindungi moral generasi muda. Dengan tegas tanpa retorika, Jokowi langsung beraksi dengan nyata. Ia contohkan, penutupan link-link porno di dunia maya.

" Misal, 800 ribuan link porno, dibend oleh Menkoinfo. Tapi Menkoinfo-nya sekarang  lebih disorot soal ASN. Padahal, dia  kerja luar biasa dari tahun ke tahun. Menag juga dahsyat. Enggak cukup ditulis di WA. Banyak banget. Dan kementerian-kementerian lain dengan menteri-menteri yang makin humble. Enggak  ada 1 meter pun yang dikorupsi, enggak dicawe-cawe, enggak  dirampok, dari seluruh pembangunan jalan, tol, pelabuhan, bandara, dan lain-lain," tutur Ustad Mansur.

Ustad Mansur juga bersaksi, jarang sekali kali ada Presiden yang hampir tiap hari shalat hajat. Jokowi, tanpa mengumbar-umbar itu, rajin shalat hajat. "  Doain rakyatnya. Dan ngajak menteri-menterinya, untuk shalat hajat, hajatin ke Allah, bila ada apa-apa. Itu Yusuf Mansur banget. Kita-kita banget. Enggak neko-neko. Ini luar biasa. BUMN-BUMN juga top-top. Sampai ke anak cucu BUMN. Sebab utang yang sehat. Tapi begitulah. Yang dihajar, dari sudut pandang berbeda," katanya.

Ia contohkan, anak perusahaan Pelindo, yakni IPC. Anak perusahaan Pelindo ini kini di era Jokowi berhasil menjadi pemain terbesar di Asia Tenggara untuk terminal ekspor mobil. Bahkan, punya keuntungan 30% sekian tahun berturut-turut.

" Tapi BUMN-BUMN yang cantik-cantik dan bersih-bersih ini, tetep aja dicari kesalahannya. Rini, menjadi sasaran tembak. Dikait-kaitkan dengan Luhut dan lain-lain. Padahal transparan banget-banget. Menkeu (Menteri Keuangan) juga Menkeu terbaik. Asli,  prestasi segudang. BI (Bank Indonesia) bisa menurunkan dolar sampai 13.900," ujarnya.

Khusus BI, Ustad Mansur mengaku kerap menemani para pejabat bank sentral mujahadahan tiap hari

"  Ya. Asli. Tiap hari. Namanya BI reliji. Saya ngawal yang tiap malam Jum'at. 77 pimpinan satker, belajar iqro. Dibagi sekian kelas. Rutin. Guru-guru dari DQ. Dan begitu banyak," katanya.

Ustad Mansur juga mengaku masygul, ketika Jokowi menggandeng kyai jadi cawapresnya. Alih-alih diapresiasi, justru tudingan negatif bertubi-tubi datang. Padahal, itulah duet manis, umara-ulama.

" Duet manis dengan seorang kyai, yang akan jadi masa depan dunia perkyaian dan perpesantrenan. Tapi ini dimasuki hoax dan fitnah bahwa kyai jadi kendaraan politik," katanya.

Ia sedih, karena tahu, seperti apa Kyai Ma'ruf. Ia kyai yang tak diragukan lagi keberpihakannya pada umat. Dan tentunya kepada bangsa. Ia heran, sampai ada yang tega menjelekkan kyai senior. Memfitnah kyai yang banyak dihormati umat.

" Dengan Kyai Ma'ruf, kesaksian saya lebih banyak lagi. Sulit bagi saya, menemukan cacat seorang Kyai Ma'ruf. Apalagi sampe begitu bodohnya dijadikan kendaraan dan dimanfaatkan. Kenapa enggak positif saja? Bahwa  inilah hadiah Allah atas gigihnya beliau berjuang untuk kemandirian dan kemajuan ekonomi ummat, syariah, dan industri halal. Ketua BI, OJK, dengan Kemenkeu, dan berbagai kementerian, gegap gempita memperjuangan umat dan keekonomiannya. Jadi Allah mengawinkannya dengan Pak Jokowi, agar mulus nawaitunya. Tinggal kita bantua doa," urai Ustad Mansur.

Bukan hanya Jokowi yang sederhana dan apa adanya. Istri Jokowi pun, ibu negara Iriana Jokowi, sama sederhana. Tidak neko-neko. Dan tidak mentang-mentang karena jadi istri kepala negara. Sikap sederhananya tak berubah, walau sudah jadi orang nomor satu di Indonesia. Bahkan, Ustad Mansur menyaksikan sendiri, Iriana kerap nyetir mobil sendiri. Ikut pengajian kawannya. Dan tak pernah mau diistimewakan.

" Istri Presiden pun seperti kita-kita. Bahkan enggak hobi belanja dan seperti suaminya. Kalau ke Solo, nyetir sendiri. Saya menyaksikan berkali-kali. Sampe geleng-geleng. Bukan pencitraan. Dari 15 tahun sebelum  jadi presiden, jd anggota pengajian kawan saya di Solo. Ada foto-fotonya dengan posisi jamaah biasa. Hebatnya, sampe sekarang, tetep di posisinya," katanya.

Tentang istri Jokowi, Ustad Mansur juga dapat berita dari seorang dokter di Solo. Dia dokter gigi. Kata dokter tersebut, seperti disampaikan padanya, Iriana Jokowi benar-benar tak mau di istimewakan. Tetap mengantri seperti pasien biasa. Padahal, kalau mau, bisa di istimewakan. Tinggal panggil dokter ke rumah.

" Seorang dokter di Solo, tertawa terkekeh-kekeh, merasa bersalah. Saat seorang ibu Jokowi, ikut ngantri 2 jam. Periksa gigi. Secara bisa manggil ke rumah," katanya..

Jadi, kata Ustad Mansur, sudahi bicara yang keburukan Jokowi." Dan saya pun sama sekali enggak nyinggung siapapun dalam bertutur. Tiru saja. Selamat bershalawat di Hari Jum'at. Maafkan saya. Panjang, hehehe. Ini saya sudah  ga tahan. Jadi saya tulis ini di group yang didominasi pembicaraan tentang Presiden yang saya cintai karena Allah. Dengan tetap tidak menjelekkan siapa-siapa Semoga Allah meridhai dan mengampuni Pak Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia."

Kesaksian Ustad Yusuf Mansur sendiri jadi heboh setelah Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) mengunggah di akun Instagramnya kiriman pesan dari Ustad Yusuf Mansur yang dikirimkan via WhatsApp padanya. 

TGB mengatakan, Ustad Yusuf Mansur mengijinkan pesan panjang lebarnya tentang Jokowi dipublikasikan. Kebetulan penulis juga mendapatkan isi lengkap pesan WA Ustad Yusuf Mansur berisi kesaksiannya tentang sosok Jokowi. Kemudian penulis coba rangkaian itu jadi satu tulisan utuh. Semoga bermanfaat....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun