Hampir 100% relasi ASN yang saya kenal, mengaku bahwa meminjam ke bank adalah solusi manakala menghadapi persoalan finansial, biaya kuliah anak, membeli kendaraan, membeli atau merenovasi rumah, keperluan hajatan pemikahan anak, dan keperluan lainnya yang tidak bisa dicover oleh dana tabungan.Â
Sepertinya sistem memang sengaja dibuat seperti ini. Jika saja besaran gaji guru di Indonesia seperti di Australia (saya lihat dengan mata kepala sendiri slip gaji Shellee Nikoula seorang teman guru di Canberra, senilai 120 juta jika dirupiahkan), pasti akan banyak guru yang naik level menjadi "high class", dan mengundang iri PNS lain, sehingga tidak ada yang mau jadi PNS, kecuali jadi guru.Â
Akibatnya, terjadi ketidakstabilan dalam tatanan struktural pemerintahan, pelayanan masyarakat tersendat, karena tidak ada yang mau jadi PNS struktural. Semua ingin jadi guru, he-he.Â
Bagi kita para guru, dengan bertahan disebut orang sebagai kalangan menengah pun harus bersyukur. Saat melihat ke bawah, begitu banyak masyarakat kecil yang tidak jelas nasibnya. Jika Harian Kompas menaksir ada 126 juta kelas menengah yang rentan miskin, maka saya menaksir lebih dari itu.Â
Menutup ulasan, ada beberapa poin yang harus saya share kepada Anda, terutama guru-guru muda yang baru saja diangkat, baik sebagai PNS maupun P3K.Â
1. Jangan Sembarangan Meminjam Uang
Sebisa mungkin, hindari meminjam uang ke Bank, koperasi, apalagi pinjol yang bunganya sangat besar. Usahakan gaji yang kita terima setiap bulan utuh, agar kita bisa menikmati hasil kerja memeras keringat dan banting tulang tanpa dimanfaatkan pihak lain. Nikmati dan syukuri hasil kerja kita, oleh kita dan keluarga. Â
Miris sekali ketika saya menyaksikan beberapa relasi guru, yang meminjam sekaligus ke beberapa bank, (bank pertama SK Gaji jadi agunan, bank kedua menjaminkan dana sertifikasi), dampaknya ketika mereka dihadapkan pada situasi darurat yang tidak terduga, kelabakan pinjam sana sini, hingga untuk makan sehari-haripun kesulitan. Â
Menabunglah jika memang merencanakan sesuatu. Kecuali jika memang keadaan sangat terdesak, lantas kita meminjam ke bank, itupun hanya untuk menambal uang tabungan yang kurang. Jangan sepenuhnya kebutuhan tersebut didanai dari pinjaman bank.Â
Menurut pandangan pribadi saya, orang kaya yang sebenarnya adalah orang yang memiliki aset sesuai kebutuhan (bukan keinginan), tanpa harus berhutang.Â