Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengedukasi Mereka agar Tak Gengsi Bertani

27 Januari 2024   18:54 Diperbarui: 2 Februari 2024   10:00 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya berdomisili di Kota Banjar, karena di sinilah "sawah dan ladang" saya mengabdi sekaligus mengais rezeki. Jika saatnya liburan, rasa rindu pada orangtua dan keluarga di Garut, membuat saya dan anak istri sering bolak-balik Banjar-Garut.

Namun, kendala sebagai guru yang hanya mendapatkan penghasilan di tanggal tertentu saja, membuat saya berpikir keras agar saya bisa sering mudik untuk menengok orangtua, namun tanpa mengganggu kestabilan ekonomi keluarga.

Niat berbakti pada orangtua dibalas Allah dengan sebuah inspirasi. 2015, saya mendapatkan ide untuk membuka toko online di sebuah marketplace. Ide ini saya dapatkan ketika saya mengunjungi bapak saya di Cikajang. Beliau saat itu menyemai bibit pohon kopi dan meminta saya untuk memasarkannya.

Waktu itu saya menjawab, "Susah, Pak... mau menawarkan bibit kopi ke siapa di Kota Banjar? Tidak cocok menanam kopi Arabika di sana, karena datarannya rendah".

"Kamu kan sekolah tinggi, masa nggak bisa memasarkan di internet," kata bapak singkat.

Sepulang dari sana, saya mempelajari bagaimana cara membuat sebuah toko di marketplace besar. Akhirnya, tercetuslah sebuah ide untuk memasarkan bibit kopi milik bapak serta bibit tanaman lain milik kerabat saya. Foto-foto yang sudah saya siapkan, saya posting di etalase toko.

Hari demi hari, bulan berganti tahun, penjualan bibit tanaman mulai terasa dampaknya. Saya menamai toko onlinenya Toko Barokah Unik, dengan harapan keberkahan dari hasil perdagangan produk tani, demi berbakti pada orangtua, serta memberdayakan keluarga.

Saya sebut unik karena, saya berlokasi di tempat yang jauh dari Garut, tapi bisa menjual yang kadangkala barangnya pun tidak saya sentuh sekalipun.

Agar tidak mengganggu profesi saya sebagai guru, istri saya menjadi admin di toko online tersebut. Ketika ada pesanan masuk, saya tinggal chat alamat serta kode booking ke adik saya yang mengondisikan pengiriman barang. Setelah barang diterima pembeli, uang akan masuk ke akun toko online, dan tinggal saya transfer ke rekening saya. Simpel. Berkah. Unik.

Bibit kopi, alpukat, jeruk, jati, kamper, mahoni, albasia, benih kentang, serta bibit pohon lainnya akhirnya berhasil terjual. Pelanggan yang saya dapatkan melalui jejaring marketplace tersebut tersebar luas. Aceh, Sulawesi, Kalimantan, Medan, Banten, Surabaya, dan berbagai kota dari seluruh Indonesia lainnya.

Jika dihitung, sudah ratusan ribu bahkan mungkin mencapai satu juta bibit pohon yang saya jual. Transaksi kecil hingga partai besar bernilai ratusan juta rupiah pernah kami alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun