Mohon tunggu...
Aat Nurhayati
Aat Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Asesor GTK CGP Angkatan 8 Kabupaten Sumedang Komite Pembelajaran Sekolah Penggerak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menciptakan Budaya Positif Tanpa Paksaan

20 Juli 2023   21:48 Diperbarui: 21 Juli 2023   11:54 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru yang mengambil posisi kontrol sebagai seorang Manajer akan menggunakan nada suara tulus, bahasa tubuh tidak kaku, mendekat ke siswa. Pendekatan digunakan bertujuan untuk menguatkan watak dan karakter sehingga siswa mengevaluasi diri bagaimana menjadi diri yang lebih baik. Kalimat yang digunakan diantaranya,

"Apa yang kita yakini?" (kembali ke keyakinan kelas)

"Apakah kamu meyakininya?"

"Jika kamu menyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?"

"Jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa tentang dirimu?"

"Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini?"

Pendekatan ini selaras dengan nilai-nilai yang diusung Ki Hadjar Dewantara, di mana pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia yang bertanggung jawab atas diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Posisi kontrol guru sebagai seorang manajer juga dapat membantu siswa belajar dari kesalahan mereka dan mengalami pertumbuhan dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya saya bersama siswa menyusun keyakinan kelas mengenai pandangan positif dan harapan murid dalam pembelajaran yang nantinya akan menjadi panduan bagi siswa dalam berperilaku. Tujuan perancangan keyakinan kelas ini adalah untuk menciptakan iklim belajar yang positif di kelas, dimana siswa merasa dihargai dan didukung dalam mencapai potensi terbaik mereka.

Dokumentasi Tim Kurikulum SMPN 1 Jatinunggal
Dokumentasi Tim Kurikulum SMPN 1 Jatinunggal
Dokumentasi Tim Kurikulum SMPN 1 Jatinunggal
Dokumentasi Tim Kurikulum SMPN 1 Jatinunggal

Salah satu pembelajaran baru yang sangat menarik dalam diskusi para guru adalah mengenai Segitiga Restitusi. Segitiga Restitusi adalah salah satu pendekatan untuk mendorong terjadinya restitusi ketika ada konflik atau kesalahan, segitiga restitusi membantu mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusi yang berkeadilan untuk semua pihak yang terlibat. Ada 3 tahapan dari segitiga restitusi yaitu menstabilkan identitas, memvalidasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan. 

Pendekatan ini sesuai dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang pentingnya membangun rasa persaudaraan dan kerjasama di dalam masyarakat pendidikan. Segitiga restitusi membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan dihormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun