Penulis 1 : Aat Humairoh
(aathumairoh01@gmail.com)
Penulis 2 : Dr. H. Asep Qustolani.,S.E., MM
(asepquinn@unma.ac.id) Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengelolaan tenaga kerja dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan produktivitas tenaga kerja sambil memastikan kesejahteraan karyawan. MSDM mencakup berbagai aspek, mulai dari perekrutan, pelatihan, pengembangan, hingga evaluasi kinerja dan manajemen hubungan kerja.
Dalam era modern yang terus berubah, pengelolaan sumber daya manusia tidak hanya berfokus pada administrasi atau kepatuhan hukum semata, tetapi juga mencakup strategi untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengelolaan yang efektif terhadap tenaga kerja. Pendekatan msdm yang modern melibatkan pengelolaan fungsi, peran strategis dan tantangan yang lebih komprehensif. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi, peran strategis dan tantangan dalam msdm (Sukardi et al., 2024).
1. Fungsi Utama MSDMÂ
Ada beberapa fungsi utama yang harus dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia, Menurut Samsudin et al., (2023) yaitu sebagai berikut :
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia
   Perencanaan tenaga kerja melibatkan analisis kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Hal ini termasuk menentukan jumlah, kualitas,     dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Rekrutmen dan Seleksi
   Proses ini bertujuan untuk menarik dan memilih kandidat yang tepat untuk posisi tertentu. Rekrutmen yang efektif memastikan         organisasi memiliki tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan budaya kerja perusahaan.
c. Pelatihan dan Pengembangan
   Karyawan perlu diberi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Selain itu, pengembangan karier juga penting untuk         memotivasi karyawan dan mempersiapkan mereka menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di masa depan.
d. Manajemen Kinerja
   Evaluasi kinerja membantu organisasi menilai kontribusi karyawan terhadap pencapaian tujuan. Hasil evaluasi ini digunakan untuk      memberikan umpan balik, menentukan promosi, atau pengembangan lebih lanjut.
e. Kompensasi dan Benefit
   Memberikan kompensasi yang adil dan kompetitif sangat penting untuk mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas. Selain gaji,     benefit seperti asuransi kesehatan, cuti, dan program kesejahteraan karyawan juga menjadi bagian dari strategi retensi tenaga kerja.
f. Hubungan Karyawan
  MSDM berperan dalam menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dan karyawan. Hal ini mencakup penyelesaian   konflik, komunikasi yang efektif, dan penciptaan lingkungan kerja yang kondusif.
2. Peran Strategis MSDM dalam Organisasi
MSDM sering dipandang sebagai fungsi administratif. Namun, dalam era globalisasi dan digitalisasi, peran MSDM telah berubah menjadi lebih strategis. MSDM kini menjadi mitra dalam perencanaan strategis organisasi. Menurut Sartika (2023) berikut adalah beberapa peran strategis MSDM:
a. Mendukung Inovasi
  MSDM mendorong inovasi dengan menciptakan budaya kerja yang mendukung kreativitas dan kolaborasi.
b. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
   Karyawan yang puas cenderung lebih produktif dan loyal. MSDM bertugas mengidentifikasi kebutuhan karyawan dan menciptakan       kebijakan yang mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
c. Adaptasi terhadap Perubahan
  Organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. MSDM membantu karyawan dan organisasi melalui          pelatihan dan pengembangan yang relevan.
d. Pengelolaan Talenta
   Dengan persaingan yang semakin ketat, pengelolaan talenta menjadi prioritas. MSDM bertanggung jawab untuk menarik,                mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik.
3. Tantangan MSDM di Era Digital
   Transformasi digital membawa tantangan baru bagi MSDM. Menurut Asrulla et al., (2024) di antaranya:
a. Automasi dan AI
   Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan automasi mengubah cara kerja tradisional. MSDM harus mempersiapkan tenaga kerja      untuk menghadapi perubahan ini melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan baru.
b. Workforce Diversity
   Organisasi kini memiliki tenaga kerja yang lebih beragam. MSDM harus menciptakan kebijakan yang inklusif untuk memastikan         semua karyawan merasa dihargai.
c. Hybrid Work
   Setelah pandemi, banyak organisasi menerapkan model kerja hybrid. MSDM perlu mengelola tenaga kerja yang tersebar secara fisik      maupun digital dengan efektif.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah fondasi utama yang menentukan kesuksesan suatu organisasi. Dengan strategi yang tepat, MSDM tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif dan inovatif. Di era yang penuh tantangan ini, peran MSDM semakin penting untuk membantu organisasi beradaptasi dan berkembang sesuai tuntutan zaman.
Keberhasilan implementasi MSDM tidak hanya bergantung pada kebijakan yang dirancang, tetapi juga pada komitmen seluruh elemen organisasi untuk menerapkannya secara konsisten dan berkesinambungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H