Jika ditanya tentang asas kebenaran, maka memang sulit memfonis mana yang benar dan mana yang salah. Karena memang ditentukan dari sudut pandang mana kita melihatnya, dan dari pemikiran apa yang mendominasi diri kita.
Jika Ke-nasionalisme-an nya kental , maka akan terlihat kebenaran versi Nasimnalisme. dan jika Ke-Islam-an yang kental , maka akan melahirkan kebenaran versi Islam.
Kenapa saya berkata demikian? karena keduanya tidak semena mena bertindak, tanpa pemikiran yang mendalam. tentunya kedua pihak mempunyai asas yang mendasar dan menjadi pondasi. Dan tentu saja kita tidak bisa menyalahkan keduanya.
ISU ISU NASIONAL
Adanya hegemoni ini, tentu saja banyak mengalihkan isu-isu NASIONAL lainnya. Terutama Isu-isu yang memperkosa kesejahteraan  warga Endonesia. Isu-isu tentang ketidakberpihakan PEMERINTAH terhadap WARGA. Dan ini yang menguras pemikiran saya, kenapa media mngalihkan semua isu-isu itu pada Isu ras, agama dan nasionalisme.
Apa karena Keamanan Nasional lebih penting daripada perut warga? atau lebih penting dari kesejahteraan warga?
Memang keduanya sangat penting. baik ketahanan Nasional dari ancamannya. Tentu saja Kesejahteraan WARGA juga harus diperhatikan dan Jauh lebih penting lagi.
Akhir-akhir ini banyak SUBSIDI yang dicabut, banyak pula tarif dasar yang semakin tinggi. Tapi pemberitaan akan hal ini sangat minim sekali. Seolah-oleh Media ikut berperan untuk mengalihkan isu ini. Disadari atau tidak, pemberitaan tentang keberpihakan pada WARGA ini sangat minim adanya.
Inilah yang membuat saya prihatin, sehingga terpikir untuk membuat catatan ini. Bukan hanya sekedar ingin membahas kedua pemikiran yang sedang berkemelut. Tapi juga tetang Hak-Hak warga yang diperkosa.
UNTUK KEDUA PEMIKIRAN
Mari kembali lagi pada kedua pemikiran. Yang menurut saya pribadi tidak ada yang salah kedua pemikiran tersebut dari kedua belah pihak. Hanya saja ada eksekusi yang kurang tepat, sehingga meresahkan keamanan.