Hari kedua membawa pengalaman yang tidak terlupakan. Saya mengikuti pembelajaran di kelas bersama para santri. Pembelajaran di sini terasa berbeda---lebih interaktif, santun, dan penuh semangat. Â Setiap pagi dimulai dengan doa bersama, sebuah tradisi yang mengingatkan saya akan pentingnya memulai hari dengan rasa syukur.Â
Para santri menunjukkan antusiasme luar biasa dalam belajar, meskipun materi yang diajarkan tergolong sederhana. Di sela-sela kegiatan, saya berbagi cerita tentang kehidupan di SMA Kanisius Jakarta. Diskusi ini membuka ruang bagi kami untuk saling memahami. Saya belajar tentang kesederhanaan dan semangat juang mereka, sementara mereka terinspirasi oleh cerita kami tentang kehidupan di Jakarta. Â
Di akhir kegiatan, kami berfoto bersama dan membuat video singkat. Kebersamaan ini terasa begitu hangat, seolah-olah kami telah menjadi bagian dari keluarga besar Darul Falah.Â
Perpisahan yang Penuh Makna
Pagi hari terakhir ekskursi dipenuhi dengan kehangatan. Saat rombongan kami bersiap untuk pulang, kami disambut oleh para pemimpin pesantren dan para santri dengan penuh keramahan. Momen ini menjadi pengingat bagi saya bahwa meskipun kami berasal dari latar belakang agama dan budaya yang berbeda, kami telah membangun hubungan yang begitu dekat dalam waktu singkat.
 Para santri kelas 12 IPA-2 memberikan salam perpisahan yang penuh keakraban, membuat saya merasa sangat diterima. Perpisahan ini menyadarkan saya bahwa perbedaan tidak perlu menjadi alasan untuk berjarak. Dengan rasa toleransi---menghormati, mencintai, dan memaklumi perbedaan---kita dapat menciptakan harmoni yang indah dalam kehidupan bersama.
Toleransi Sebagai Jalan Hidup
Ekskursi di Darul Falah mengajarkan saya tentang arti toleransi yang sesungguhnya. Toleransi bukanlah sekadar menerima perbedaan, tetapi juga merayakannya. Toleransi adalah keberanian untuk melihat keberagaman sebagai peluang untuk saling belajar dan tumbuh bersama. Saya juga belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya berasal dari pencapaian pribadi, tetapi juga dari hubungan yang harmonis dengan sesama.Â
Nilai-nilai seperti kasih sayang, penghormatan, dan persaudaraan adalah landasan untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Ekskursi ini telah mengubah cara pandang saya tentang keberagaman. Saya semakin yakin bahwa Indonesia, dengan segala kekayaan budayanya, dapat menjadi teladan dunia dalam merawat harmoni dalam keberagaman.
Pesan Inspiratif
Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk membuka hati terhadap keberagaman. Keberagaman adalah kekayaan, bukan ancaman. Mari kita bersama-sama membangun dunia di mana perbedaan menjadi alasan untuk saling mendekat, bukan menjauh. Dengan toleransi dan cinta, harmoni dalam keberagaman bukanlah mimpi, tetapi kenyataan yang bisa kita wujudkan bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI