"Baiklah. Aku akan selalu ingin menemanimu ke mana saja," kataku berpura-pura tidak terluka.
Walaupun sebenarnya aku malas untuk menemaninya, tapi aku ingin selalu ada untuk Maudy. Akhirnya aku dan Maudy berjanjian bertemu di sebuah mall. Di sana aku berusaha menutupi kecemburuan yang sedang kualami. Aku benar-benar hanya menemaninya, tidak bercengkrama apa pun karena Maudy sibuk dengan 'dunianya' sendiri.
"Ini bagus banget modelnya, tapi kalo aku pakai ini cocok, nggak?" tanya Maudy kepadaku.
"Cocok," ucapku singkat.
"Kamu nggak suka, ya, nemenin aku?"
"Suka, kok."
"Dari tadi kamu diam aja, nggak ngomong apa-apa soalnya."
"Itu pikiran kamu aja."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H