Mohon tunggu...
Aan Andi Wijaya
Aan Andi Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa universitas Pamulang jurusan ilmu komunikasi semester 1 hobi saya adalah berolahraga serta bersosialisasi dengan orang banyak saya juga suka membaca buku saya juga sangat suka sekali dengan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kenali Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Pencegahan Anemia pada Remaja

22 November 2024   08:20 Diperbarui: 22 November 2024   08:26 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anemia merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah yang sehat atau hemoglobin yang rendah. ini bisa menyebabkan tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup , sehingga bisa menyebabkan gejala lemas, cepat lelah, pusing, pucat, sesak napas, dan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. 

Secara klinis , anemia dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kekurangan nutrisi (misalnya zat besi, vitamin b12, atau folat) , gangguan produksi sel darah merah , kehilangan darah, atau penyakit kronis yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membentuk sel darah merah yang sehat

Penyebab anemia sangat beragam dan bisa berasal dari berbagai faktor . berikut adalah beberapa penyebab utama anemia: 

Kekurangan zat besi 

Zat besi adalah komponen penting untuk pembentukan hemoglobin, kekurangan zat besi sering kali terjadi karena kurang asupan makanan atau kehilangan darah berlebihan , bisa menyebabkan anemia 

Kekurangan vitamin B12

Vitamin b12 dan folat sangat penting dalam produksi sel darah merah , kekurangan kedua vitamin ini dapat menyebabkan anemia , dimana sel darah merah menjadi besar dan tidak berfungsi dengan baik . 

Perdarahan Menstruasi

Remaja perempuan yang mengalami menstruasi berat berisiko tinggi mengalami anemia akibat kehilangan darah yang berlebihan. Kehilangan zat besi selama menstruasi dapat memperburuk kondisi ini jika tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup. 

Pola Makan yang Tidak Sehat

Pola makan yang kurang seimbang, seperti rendahnya konsumsi makanan bergizi dan tinggi konsumsi makanan atau minuman yang menghambat penyerapan zat besi (misalnya, teh dan kopi), dapat berkontribusi pada anemia.

Bergadang 

Kebiasaan begadang sering kali mengganggu pola tidur yang sehat, yang penting untuk pemulihan tubuh dan proses biologis yang vital, termasuk pembentukan sel darah merah. Tidur yang tidak cukup dapat mengurangi konsentrasi hemoglobin dalam darah, yang merupakan indikator utama anemia dan Begadang tidak hanya berdampak pada kadar hemoglobin tetapi juga dapat menurunkan daya tahan tubuh secara keseluruhan. Ini membuat individu lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia. 

Remaja yang terkena anemia dapat menunjukkan beberapa gejala yang mencerminkan kondisi kesehatan mereka. Berikut ciri ciri remaja yang terkena anemia:

Kelelahan dan Lemah

Remaja yang mengalami anemia sering merasa sangat lelah, bahkan setelah beristirahat cukup. Ini disebabkan oleh kurangnya oksigen yang mencapai jaringan tubuh

Kulit Pucat

Kulit dan membran mukosa (seperti bagian dalam mulut) seringkali tampak pucat akibat rendahnya jumlah sel darah merah

Sesak Napas

Anemia dapat menyebabkan sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik, karena tubuh tidak mendapatkan cukup 

Detak Jantung Cepat

Jantung mungkin berusaha mengkompensasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat, sehingga remaja dapat merasakan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya

Pusing dan Sakit Kepala

Kurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala, yang sering dialami oleh remaja dengan anemia

Gangguan Konsentrasi

Remaja dengan anemia mungkin mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan belajar, karena kurangnya oksigen mempengaruhi fungsi kognitif

Gejala Tambahan

Dalam kasus yang lebih parah, gejala lain seperti bengkak di tangan dan kaki, serta jaundice (kulit dan mata menjadi kuning) juga bisa muncul. 

Untuk mencegah anemia pada remaja, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Anemia, terutama anemia defisiensi besi, sering terjadi pada remaja akibat kebutuhan nutrisi yang meningkat selama masa pertumbuhan. Berikut adalah cara-cara efektif untuk mencegah anemia:

Meningkatkan Asupan Zat Besi

Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, ayam, ikan, hati, telur, dan kacang-kacangan. Makanan nabati seperti bayam dan brokoli juga baik, meskipun zat besi dari sumber nabati kurang mudah diserap. 

Mengkonsumsi vitamin c 

Mengkonsumsi vitamin c dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh kita bisa dapatkan vitamin c di buah dan sayuran seperti jeruk , kiwi ,paprika dan brokoli. 



Menghindari Makanan yang Menghambat Penyerapan Zat Besi

Hindari konsumsi teh dan kopi setelah makan karena dapat mengandung tanin yang menghambat penyerapan zat besi. Jika perlu, konsumsi makanan atau minuman ini di antara waktu makan. 

Konsumsi Suplemen Zat Besi

Dalam beberapa kasus, terutama bagi remaja perempuan yang mengalami menstruasi berat, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi atau tablet tambah darah untuk mencegah anemia. 

Pola Makan Seimbang

Pastikan pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi yang mencakup protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta vitamin dan mineral penting lainnya. 

Konsultasi Medis Rutin

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kadar hemoglobin dan mendeteksi dini adanya anemia atau kekurangan nutrisi lainnya. 

Melakukan aktivitas fisik 

Melakukan aktivitas fisik sangat penting untuk di lakukan karena dapat meningkatkan produksi sel darah merah , meningkatkan aliran oksigen , dan meningkatkan daya tahan tubuh maka dari itu kita harus melakukan olahraga minimal 30 menit dalam 1 hari. 


anemia adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian khusus, terutama pada remaja. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, pencegahan, dan penanganannya, risiko anemia dapat diminimalkan melalui pendekatan yang holistik dan kolaboratif antara individu, keluarga, dan tenaga kesehatan. maka dari itu kita harus perhatikan kondisi tubuh kita agar kita terhindar dari anemia , ada banyak sekali cara yang di lakukan untuk mencegah anemia salah satu nya menerapkan pola hidup sehat , berolahraga dan mengkonsumsi gizi yang seimbang , jika mengalami anemia level parah , segera datang ke pusat kesehatan terdekat . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun