Kami pun bergegas berangkat. Kami menaiki mobil. Om dan tante di depan. Aku dan adik di belakang.
Kami diturunkan di sebelah samping parkiran Rumah Sakit  S di Kota P
. Parkiran rumah sakit oleh pemilik RS terpaksa harus dialihkan ke samping RS karena RS mengalami pemugaran besar-besaran semenjak merebaknya Virus Corona.Â
RS semakin besar dan ruangan bertambah banyak sehingga parkiran terpaksa dialihkan ke samping yang pas dekat jalan raya. RS ini juga terbilang sangat strategis. Di depannya ada Dua Perumahan. RKB dan PIB. di sebelahnya dulu ada Pabrik garmen tapi sekarang sudah tutup karena bangkrut.
Aku dan adikku diturunkan dari mobil. Kami diletakan pas di samping dekat parkiran RS. Orang -- orang banyak yang baik pada kami. Mereka memberi kami uang.Â
Padahal kami tidak tau uang itu buat apa. Yang kami tau om dan tante sangat senang kalau aku dan adik dapat uang banyak. Aku bakalan dikasih mainan banyak.
Tapi hari ini ada orang yang sangat baik pada kami. Ia memberikan kami roti merk Roti O yang baunya harum sekali. Rotinya enak.Â
Roti ini dibeli disamping depan RS. Jujur saja, aku lebih suka dikasih makanan daripada uang. Tapi kalau dapat uang dikit om dan tante akan marah. Jadi aku bingung.
Siang menyingsing. Terik melanda. Adikku mengerang kesakitan. Ia menahan sakit. Ia merasa panas. Ia merengek sedih. Aku hanya mencoba mengelus dan memeluknya.Â
Sambil menyemangatinya nanti kita dapat mainan. Ia terus merengek. Aku juga merasa kepanasan. Tapi sepertinya adikku belum terbiasa atau karena ia memang lebih kecil dariku. Melihat adikku menangis untuk pertama kalinya aku menangis. Untuk pertama kalinya aku meminta tolong.
"Siapapun itu. Apapun itu. Yang menciptakan langit dan bumi. Panas terik matahari. Tolong aku. Selamatkanlah aku. Kirimi aku dan adikku malaikat. Aku ingin tau siapa bapak ibuku.Â