Di perjalanan menuju "Padepokan Hikmah sejati asuhan Gus Hasan Badawi" seluas dua hektar dengan gapura yang megah khas keraton. Jalayin terlebih dahulu mendatangi kantor kepala desa meminta izin untuk mengecek keaslian dari praktik ghaib di padepokan itu. Tak lupa, Jalayin juga menyuruh Mahib dan Tingkas untuk berkordinasi dengan para pemuda desa menjelaskan kecurigaan pada padepokan itu.
"Saya dukung mas. Masyarakat desa disini sebenarnya resah dengan kehadiran padepokan itu. Mereka mengatakan bahwa padepokan itu mengajarkan agama tetapi tidak semua masyarakat boleh datang. Hanya yang setuju dan mau membantu keperluan di padepokan saja yang boleh. Sebenarnya masyarakat disini tidak ada yang berobat atau berguru ke Gus Hasan Badawi. Kebanyakan dari luar kota mas."
"Ia, mas. Sebenarnya sudah banyak korbannya mas. Ada yang sudah habis berjuta-juta untuk berobat kesana tapi karena itu kebohongan akhirnya ya banyak yang belum sembuh. Kasihan mas. Dan Masyarakat disini juga tidak berani melaporkan ke polisi karena takut diancam dilaporkan balik. Pernah kejadian, ada warga yang melapor. Malamnya warga itu terkena demam panas tinggi. Ada yang mengira itu akibat melawan Gus Hasan Badawi. Masyarakat terpecah belah. Ada yang percaya. Ada yang tidak. Tapi setelah saya tanya langsung orang yang melapor itu. Katanya, sebelum keluar dari padepokan. Ia dipaksa disuntik sesuatu. Atau jika menolak akan dibunuh. Akhirnya ia mau disuntik. Sepertinya demamnya akibat suntikan itu mas."
"Baiklah kalau begitu. Kita harus membawa banyak orang. Minta pengawalan polisi juga. Â Kita harus menyamar. Saya akan menyamar jadi pasien yang seolah terkena ghaib, Pak polisi dan yang lainnya menjadi teman yang membantu saya. Kita juga harus bawa kamera rahasia nanti kita selipkan di kancing baju. Nanti jika terbukti ada unsur penipuan maka segera tangkap saja dan harus segera bubarkan padepokan itu. Ayo kita pecahkan misteri selama ini." Teriak Jalayin
Sesampai di dalam padepokan. Jalayin, Mahib, dan Tingkas yang mereka ini memang ahli di bidang debus, ada juga yang ahli sulap serta ada juga yang memang bisa melihat jin. Mereka mengamati dengan seksama praktik- praktik yang terjadi di dalam padepokan. Banyak ditemukan kejanggalan. Misalnya praktik membersihan yang mengeluarkan paku dari badan korban ternyata itu trik sulap, Â memasukan keris ke dalam buah kelapa itu juga trik sulap dan membohongi korban dengan dalih terkena santet lalu diobati dengan keris yang mengeluarkan petir itu juga trik sulap. Jadi, terbukti. Ini pembohongan publik.
Keesokan harinya dengan membawa bukti video hasil memantau  serta barang bukti berupa paku dan buah kelapa hasil trik sulap, Padepokan Padepokan Hikmah sejati asuhan Gus Hasan Badawi" resmi dibubarkan dan dinyatakan ilegal. Gus Hasan Badawi ditangkap. Padepokan itu dirobohkan dan dihancurkan oleh masyarakat. Hancur berkeping-keping.
Sementara itu tamu misterius yang menawarkan kerjasama bisnis dengan Hasanudin sedang asyik menikmati bakso di pinggiran jalan. Ia tidak terendus. Hasanudin pun tidak tahu menawu siapa sebenarnya orang itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H