Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percobaan Ketiga

7 Juni 2018   20:34 Diperbarui: 7 Juni 2018   20:53 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bergegas aku mendatangani penjual air minum pinggir jalan itu.

"Pak, Ibu-ibu yang tadi beli air minum disini, kemana ya?"

"Owalaaah.. Nak.. Tadi Ibumu diciduk petugas. Katanya ada sterilisasi pengemis di tempat ini. Nanti jam sepuluh akan datang walikota ke tempat ini. Dan jalan ini jalur yang akan dilewati walikota."

Sontak aku menangis. Badan serasa lemas. Pikiran bingung. Sementara adik juga masih menangis. Aku ketakutan dan serasa tidak punya cara lagi. Bagaimana aku harus melangkah? Dengan siapa aku meminta pertolongan?

Di tengah kebingungan itu, aku berjalan menuju suara lantunan bacaan tarawih itu. Orang-orang menyebut tempat itu masjid. Aku akan meminta tolong orang-orang itu.
Aku duduk tepat di tangga masjid. Menunggu orang-orang keluar sholat. Minta tolong kepada mereka.

.....

Sholat berjamaah telah usai, orang-orang berlalulalang keluar masjid. Mereka mendapatiku sedang duduk berduaan.

"Pak minta tolong. Ibuku dibawa petugas,Pak. Tolong pertemukan aku dengan ibuku."

Orang yang keluar pertama itu memakai baju yang sangat bagus, pecinya juga bagus tetapi sayangnya ia hanya berlalu tanpa memandang diriku. Mungkin ia jijik kepadaku. Mungkin ia mengira ibadahnya cukup untuk menyogok Tuhan.

"Pak tolong. Ibu saya dibawa petugas."

Orang kedua ini sudah sepuh, tapi ia lumayan ramah. Ia memberi saran kepadaku supaya lapor polisi saja. Bergegas ia pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun