Hal ini membuat Karin kecewa dengan dirinya bahkan merasa sedih banget.Sudah belajar giat,rajin mengerjakan PR,serius mengikuti les tetapi hasilnya malah dia kalah.Melihat pengumuman itu,dia langsung berlari sambil menangis menuju lapangan sekolah yang sepi.Ilyas yang tidak perduli dengan hasil ujiannya,justru kini merasa kasihan pada Karin.Dikejarnya Karin sampai lapangan.
Di bangku lapangan,Karin menangis sejadi-jadinya.Wajahnya yang manis kini hampir penuh dengan basahan air mata.Sementara Ilyas perlahan-lahan mulai menenangkan hati Karin.
"Bagiku,kekalahan atau tidak juara bukan hal yang jelek,Karin.Kamukan sudah berusaha keras,giat belajar juga.Tentu itu sudah bagus banget,kan.Masalah hasil memang terkadang menyakitkan,tetapi bukankah manusia hanya ditugaskan untuk giat dan berjuang keras ?" Kata Ilyas
"Tuhan tidak adil.Aku sudah berusaha keras,giat belajar bahkan sampai sakitpun aku bela-belain berangkat ujian.Tetapi kenapa tetap gagal,apa salah aku hah." Balas Karin sambil tersedu-sedu
"Jangan begitu,Jangan menyalahkan Tuhan.Bagi aku pribadi,justru kamu sudah menang dengan dirimu sendiri.Sudah mau berusaha keras dan giat belajar.Itu berarti kamu sudah melampaui ambisi dan perjuanganmu.Ini adalah awal,justru ini harusnya menjadi motivasimu untuk melangkah kembali.Karena kalau terus mengeluh begini,kamu akan tersaingi tidak hanya oleh Tiara tetapi oleh yang lain.Ayo ke Perpustakaan,kita belajar bareng." Ilyas mencoba menenangkan
Karin yang tadinya lemah dan sedih,kini berangsur-angsur mulai bangkit sebab semangat dari Ilyas.Iaseperti menemukan api semangatnya kembali.
Pulang sekolah...
Teman-teman yang lain pada pulang ke rumah masing-masing hanya tinggal Tiara yang masih duduk di bangku sekolahan.Gerangan apa yang membuatnya demikian,ini mengusik hati Ilyas yang seketika itu juga mendatangi Tiara.
"Kok kamu tidak pulang?" Tanya Ilyas
Belum sempat membalas,wajah Tiara seakan menandakan kondisi yang sinis.
"maaf..maaf.. Ya udah aku pulang duluan ya." Kata Ilyas