Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pria yang Kembali ke Sekolah (Bagian 1)

2 Oktober 2017   13:11 Diperbarui: 2 Oktober 2017   13:22 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lelaki yang baru bangun dari tidur panjangnya kini mulai bangun dengan mata sedikit membengkak.Mungkin karena saking lamanya tertidur.Lelaki ini bernama Ilyas.Umurnya 27 tahun.Tetapi di umurnya itu,ia masih menganggur.Padahal dia adalah lulusan universitas terkemuka.Tampaknya ada yang salah pada diri Ilyas sehingga dia menganggur.Saat teman sebayanya ada yang sudah menjadi karyawan,ada pula yang menjadi pengusaha sukses ditambah ada pula yang sudah menikah.Kepalang jatuh tertimba tangga,sudah menganggur ditambah jomblo pula.

Tiba-tiba ponselnya berdering,

"Hallo,ini siapa ya ?"

"Saya manusia penjelajah waktu,bersediakah tuan menjadi obyek yang mencoba mesin waktu saya."

"Kamu lagi gila apa lagi ngigau.Salahalamat pak"

"Tidak,Pak.Ini dengan Bapak Ilyas yang berumur 27 tahun dan masih menganggur serta sebenarnya ingin mengulang kesalahannya dengan pergi ke masa silam yakni masa SMA.Apakah benar ?"

"Lho kok tau sedemikian lengkap.Bapak ini sebenarnya siapa ? Datang saja ke rumah saya,Pak.Kita diskusikan"

"Baiklah,Pak."

Ilyas yang memang merasa ingin mengulang masa-masa SMA itu seketika tersenyum sendiri seperti ada harapan baru bahwa dia bisa memperbaiki keadaannya sekarang.Namun seketika itu angannya ditepisnya sendiri.Manaada sih mesin penjelajah waktu.Tidak masuk akal pikirnya.

Satu hari berlalu..

Benar saja,Bapak-bapak yang kemarin menelepon kini mengunjungi rumahnya.Dengan memakai pakaian ala eksekutif muda serta membawa tas kecil di tangannya,dia mengetuk pintu rumah Ilyas.Ilyaspun menyilahkannya masuk.

"Terimakasih akhirnya saya bisa bertemu secara langsung dengan Pak Ilyas.Nama Saya Robert Soetoyo.Saya sedang meneliti obat saya.Kemarin yang katanya ada mesin penjelajah waktu sebenarnya tidak ada Pak.Namun saya punya obat yang bisa membuat Bapak lebih muda 10 tahun.Nanti Bapak bisa sekolah kembali dan disinilah proyek saya pak.Jika Bapak bisa menyelesaikan satu tahun,maka Bapak akan mendapatkan satu milyar dari perusahaan saya."

Setelah dicek kebenaran tentang perusahaan,obat dan proyeknya Ilyaspun menyetujui program ini.Iaakan dibuat muda lagi 10 tahun.Umurnya adalah sama persis pada waktu ia kelas tiga SMA.

Di Sekolahan SMA..

Hari pertama sekolah,Ilyas merasa canggung dan agak geli karena teman-temannya adalah umur 17 tahun.Sedangkan dirinya berumur 28 tahun.Alhasil dia harus berpura-pura berumur 17 tahun juga, supaya tidak ada geliat untuk curiga.

Malang nasib Ilyas,hari pertama masuk sekolah,ia langsung berhadapan dengan ujian calon pemimpin kelas.Artinya yang juara 1 & 2 akan menjadi ketua dan wakil kelas.Juara ini menjadi perebutan karena ada keuntungan sendiri menjadi ketua dan wakil yakni akan mendapat biaya gratis sekolah selama setahun dan sebulan sekali ada 15 hari yang bebas makan di kantin tanpa harus membayar.

Disebabkan hadiah yang lumayan itu,semua siswa mengerjakan dengan baik dan teliti.Malangnya nasib Ilyas,ia lupa tidak membawa pulpen.

"Kenapa baru hari pertama ada ujian segala sih.Gue lupa bawa pulpen,waduh gimana ini" Dengan perasaan gelisah dan cemas

Namun tiba-tiba siswi cewek yang bernama Karin,menyodorkan tangannya sambil memberikan pulpen.Karin sangat antusis mengikuti ujian ini,sebab dia pengin jadi ketua kelas lagi.Sama seperti waktu kelas dua dulu.Padahal kondisinya kali ini sedang demam dan batuk,tetapi tekadnya yang kuat membuat dia tidak menyerah.Diapun mengikuti ujian.

Satu jam berlalu,ujian telah selesai.Murid-murid akan menunggu setengah jam lagi sambil menunggu keputusan siapa yang akan menjadi ketua kelas dan wakil kelas.

Ilyas masih tampak canggung,melihat gerombolan siswi yang sedang asyik membahas make up ( tampaknya itu grup cewe gaul,pikir Ilyas),melihat ke depan ada hiruk pikuk para siswa laki-laki yang sedang asyik ketawa-ketawa ( itu pasti anak geng laki-laki,pikir Ilyas ).
Keanehan justru terjadi di bangku belakang paling kiri,ada satu siswi yang diam dan wajahnya seakan menunjukan pribadi yang kuat dan mempunyai tekad.Siswi itu bernama Tiara.Meskipun pendiam dan bahkan tidak mempunyai teman,keahliannya adalah kepintarannya.Tiara terkenal pintar di sekolahnya dulu ( Tiara murid pindahan ) tetapi kelemahannya dia tidak bisa bergaul dengan orang lain.Ini juga yang menjadi ancaman serius oleh Karin sebab kehadiran Tiara.

Keputusan juara telah dikeluarkan,Andri dan Tiara menjadi juaranya.

Hal ini membuat Karin kecewa dengan dirinya bahkan merasa sedih banget.Sudah belajar giat,rajin mengerjakan PR,serius mengikuti les tetapi hasilnya malah dia kalah.Melihat pengumuman itu,dia langsung berlari sambil menangis menuju lapangan sekolah yang sepi.Ilyas yang tidak perduli dengan hasil ujiannya,justru kini merasa kasihan pada Karin.Dikejarnya Karin sampai lapangan.

Di bangku lapangan,Karin menangis sejadi-jadinya.Wajahnya yang manis kini hampir penuh dengan basahan air mata.Sementara Ilyas perlahan-lahan mulai menenangkan hati Karin.

"Bagiku,kekalahan atau tidak juara bukan hal yang jelek,Karin.Kamukan sudah berusaha keras,giat belajar juga.Tentu itu sudah bagus banget,kan.Masalah hasil memang terkadang menyakitkan,tetapi bukankah manusia hanya ditugaskan untuk giat dan berjuang keras ?" Kata Ilyas

"Tuhan tidak adil.Aku sudah berusaha keras,giat belajar bahkan sampai sakitpun aku bela-belain berangkat ujian.Tetapi kenapa tetap gagal,apa salah aku hah." Balas Karin sambil tersedu-sedu

"Jangan begitu,Jangan menyalahkan Tuhan.Bagi aku pribadi,justru kamu sudah menang dengan dirimu sendiri.Sudah mau berusaha keras dan giat belajar.Itu berarti kamu sudah melampaui ambisi dan perjuanganmu.Ini adalah awal,justru ini harusnya menjadi motivasimu untuk melangkah kembali.Karena kalau terus mengeluh begini,kamu akan tersaingi tidak hanya oleh Tiara tetapi oleh yang lain.Ayo ke Perpustakaan,kita belajar bareng." Ilyas mencoba menenangkan

Karin yang tadinya lemah dan sedih,kini berangsur-angsur mulai bangkit sebab semangat dari Ilyas.Iaseperti menemukan api semangatnya kembali.

Pulang sekolah...

Teman-teman yang lain pada pulang ke rumah masing-masing hanya tinggal Tiara yang masih duduk di bangku sekolahan.Gerangan apa yang membuatnya demikian,ini mengusik hati Ilyas yang seketika itu juga mendatangi Tiara.

"Kok kamu tidak pulang?" Tanya Ilyas

Belum sempat membalas,wajah Tiara seakan menandakan kondisi yang sinis.

"maaf..maaf.. Ya udah aku pulang duluan ya." Kata Ilyas

"Bolehkah kamu duduk disini sebentar." Tiba-tiba saja Tiara berbicara

"Boleh.Ada yang bisa aku bantu." Ilyas menjawab

"Aku baru pindahan kemarin.Akupindah karena aku tidak mempunyai teman di sekolah lamaku.Aku takut jika melihat wajah seseorang,maka aku sering menunduk.Jadi selama ini aku tidak punya teman.Maukah kamu mengajariku bagaimana caranya mempunyai teman ?" tiba-tiba saja berbicara sangat panjang padahal biasanya diam atau berbicara pun sedikit

"Coba kamu angkat kepala jika bertemu seseorang kemudian tersenyumlah kepadanya.Senyum akan menentramkan seseorang lalu tanyakan kepadanya,maukah kamu jadi temanku.Perkenalkanlah juga namamu.Mungkin begitu." Jawab Ilyas

"Makasih,saya akan mencobanya besok." Jawab Tiara

***

"Dihari pertama sekolah,mungkin kita akan kesulitan mencari teman.Tebarkanlah senyum dan ramahlah pada orang lain.Sertatanyakanlah nama dan tunjukanlah namamu,ini sebagai awal pintu pertemanan.Ingatlah bahwa sekolah harus kita isi dengan kenangan yang indah dan juga berkesan.Sebisa mungkin,buatlah hari-harimu bahagia di sekolahan.Kerjakanlah PR tepat waktu,giatlah belajar dan ikutlah eskul.Sangat rugi sekali,jika kita mengisi hari-hari sekolahan hanya untuk belajar umum semata.Ingatlah,hari-hari sekolah nanti akan dikenang dikemudian hari maka buatlah itu sebagai kenangan yang indah dan berkesan.Karena jika tidak,kamu akan menyesal dikemudian hari sebab tidak ada kenangan yang berkesan buat bahan cerita kelak saat tua"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun