Mohon tunggu...
JAKA PRADANA
JAKA PRADANA Mohon Tunggu... -

Seperti manusia pada umumnya. Kadang geje, narsis, lebay, so'-so'an. Kadang juga bijak, bersemangat. Kadang-kadang aja. Jangan berharap banyak :D Twitter : aajap visit : aajaka.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengigau karena Marmara

6 Desember 2010   01:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selayak Thaha bagi Ummar, selayak adzan bagi Bilal, selayak filsafat bagi Plato, selayak syair bagi Syafi’i,  selayak mantra bagi Fir’aun, selayak do’a bagi Yunus dan Ibrahim, selayak salam dan shalawat bagi Rasulullah.

Selayak ayat, selayak adzan, selayak filsafat, selayak syair, selayak mantra, selayak do’a, selayak salam, selayak shalawat.

Selayak puisi, gerakan ini ingin mengusikmu. Tanpa paksaan, tanpa kekerasan. Di ruang terbuka, juga dalam sunyi. Berbahasa dalam isyarat, dalam getar, dan dalam nafas nafas yang dekat.

Rasakanlah, rasakanlah, rasakanlah!

Kau akan mengerti, tanpa kami harus mengatakan. Kau akan sadar, tanpa kami harus menyentuh. Kau akan faham, tanpa kami harus memaksa. Karena relungmu, adalah muaraku.

Dengan keluhuran intelektual yang dalam dan tinggi. Sungguh, kesungguhan akan hadir dalam hari harimu, bersamaku. Asalkan kau manusia atau menuju manusia.

Kepada Gaza, Kepada Marmara :

Negerimu, negeriku, sama saja

Kau telah hadir, semoga kamipun demikian

Berharap yang ada, akan merasa

Lalu bersama yang ada, bersama yang merasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun