Ahok : siap yang mulia, benar.
Hakim : apakah saudara tahu toilet yang sebelah kiri ada gambar wanita dan sebelah kanan bergambar pria ?
Ahok : ma’af yang mulia, saya lupa karena terburu-buru dan kurang memperhatikan.
Hakim : ya, sesuai tanda petunjuk di sana. ruang toilet sebelah kiri adalah untuk wanita, dan saudara masuk di ruang sebelah kiri tersebut.
Oleh karena itu, dalam hal ke toilet ini saudara saya nyatakan bersalah.
Namun demikian, dalam hal itu saya memutuskan saudara bebas dari sangsi apapun. Sebab hal tersebut hanya masalah tehnis dan tidak ada kaitannya dengan persidangan ini.
Baik, sekarang kita mulai persidangan. Saudara siap ?! lanjut Hakim.
Ahok : siap yang mulia.
Thok… thok… thok… Hakim mengetuk palu menandai permulaan persidangan.
*
AAA^NhuzQ