Pagi ini dilaksanakan pengadilan terhadap Cagub Basuki Tjahaja Purnama alias Koh Ahok, bertempat di kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang berlokasi di jalan Gajah Mada Jakarta Pusat.
Segala persiapan dan pengamanan sudah dilakukan, barisan Polisi dan Brimob telah menempati posisi masing-masing. Sementara kerumunan para pendemo juga bergerombol di luar gedung kantor PN Jakpus itu.
Para hadirin yang ingin menyaksikan dan turut memantau jalannya persidangan sudah mulai masuk satu persatu dengan tertib melalui pemeriksaan aparat yang bertugas. Dari berbagai kalangan yang ingin menyaksikannya secara langsung didalam ruang persidangan, baik kelompok yang pro atau mendukung Ahok, maupun kelompok yang kontra, tidak ketinggalan pula juga masuk kelompok yang netral-netral saja. Semua duduk rapi, tertib dan teratur, ada sebagian yang berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk.
Hakim yang memimpin persidangan juga mulai menempati tempat duduknya.
Sejenak kemudian hakim mempersilahkan terdakwa, Koh Ahok, untuk menempati posisinya.
Hakim : saudara terdakwa, Ir. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipersilahkan duduk pada tempatnya.
Sejenak kemudian koh Ahok menempati posisinya.
Hakim : Saudara terdakwa, anda siap mengikuti persidangan ini ?
Ahok : Si si siap yang mulia, a… an… anu yang mulia, boleh saya mohon ijin sebentar yang mulia.
Ahok tampaknya agak grogi dan tergagap memulai mengikuti persidangannya.
Hakim : ya silahkan, ada masalah ?
Ahok: tidak yang mulia, saya mohon ijin kebelakang ke toilet sebentar.
Hakim : silahkan, saudara saya berikan waktu 5 menit untuk ke toilet.
Tim pengawalan, silahkan saudara terdakwa diiringi ke tempatnya !
Pengawalan : siap, laksanakan.
Sejenak kemudian suasana hening di ruangan sidang karena ditinggalkan oleh terdakwa koh Ahok buang air kecil ke toilet.
Lima menit sudah terlewati, terdakwa Ahok kembali ke ruangan diiringi oleh sang pengawalan, duduk ditempatnya. Pengawalan maju laporan kepada pimpinan hakim, seraya berbisik mengatakan sesuatu.
Kemudian…
Hakim : Saudara terdakwa, sudah siap memulai persidangan ini ?
Ahok : siap yang mulia.
Hakim : Sebentar, saya tadi mendapat sedikit bisikan dari pengawalan.
Saudara tadi di belakang masuk di kamar toilet yang sebelah kiri ?
Ahok : siap yang mulia, benar.
Hakim : apakah saudara tahu toilet yang sebelah kiri ada gambar wanita dan sebelah kanan bergambar pria ?
Ahok : ma’af yang mulia, saya lupa karena terburu-buru dan kurang memperhatikan.
Hakim : ya, sesuai tanda petunjuk di sana. ruang toilet sebelah kiri adalah untuk wanita, dan saudara masuk di ruang sebelah kiri tersebut.
Oleh karena itu, dalam hal ke toilet ini saudara saya nyatakan bersalah.
Namun demikian, dalam hal itu saya memutuskan saudara bebas dari sangsi apapun. Sebab hal tersebut hanya masalah tehnis dan tidak ada kaitannya dengan persidangan ini.
Baik, sekarang kita mulai persidangan. Saudara siap ?! lanjut Hakim.
Ahok : siap yang mulia.
Thok… thok… thok… Hakim mengetuk palu menandai permulaan persidangan.
*
AAA^NhuzQ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H