EBT juga sebagai terobosan pemerintah dalam mengoptimalkan pemanfaatan Energi
Dilansir dari ebtke.esdm.go.id Saat ini Pemerintah tengah mengupayakan adanya terobosan pemanfaatan biomassa guna mengurangi peran batubara yang masih dominan secara nasional dan mendorong capaian target bauran EBT pada tahun 2025.
Dijelaskan dalam artikel itu, bahwa  ingga akhir tahun 2019, bauran EBT mencapai 9,15% dimana 6,2% berasal dari PLT EBT dan 2,95% berasal dari BBN (biodiesel).
Untuk  sementara pada tahun 2025 nanti digambarkan bauran EBT ditargetkan 23% dimana PLT EBT ditargetkan memberikan porsi bauran sebesar 13%-15%, PLT Bioenergi 2%-5%, dan BBN 2%-3%.
"Pengembangan biomassa yang akan dioptimalkan antara lain bersumber dari sampah dan pelet biomassa dari tanaman energi. Kita akan upayakan juga untuk bisa melakukan co-firing dengan biomassa pada pembangkit di PLTU dan mudah-mudahan bisa kita kejar target paling tidak 1-3% di tahun 2025," seperti dikutip dari ebtke.esdm.go.id.
Selain itu Febby menguraikan rencana strategis pengembangan percepatan biomassa sebagai sumber energi berkelanjutan antara lain:
1. Memperbaiki tata kelola pengusahaan bioenergi termasuk revisi Peraturan terkait Pembelian Tenaga Listrik dari Energi Terbarukan.
2. Mendorong peningkatan kapasitas PLT Biomassa (project pipeline) dengan memastikan komitmen pihak-pihak terkait dalam pengembangan PLT Biomasa sesuai RUPTL.
3. Mendorong pembangkit Captive Power untuk menjual kelebihan listrik pada PT PLN (Persero) dengan skema Excess Power.
4. Melakukan co-firing pelet Biomassa pada existing PLTU.
5. Pengembangan PLT Biomassa skala kecil untuk Wilayah Indonesia bagian timur dan 3T secara massif.