Dalam Bahasa Arab Hasad awal mulanya dari kata hasada- yahsidu- ihsid, yaitu sifat iri dan dengkinya seseorang.
Ini adalah benar-benar nyata bahwa penyakit Hasad dan Hasud itu ada dan bisa menyerang siapa pun tanpa kecuali.
Penyakit Hasad dan Hasud ini bisa menyerang seseorang yang bahkan mengerti dan faham betul tentang nilai-nilai dan ajaran agama Islamnya itu sendiri.
Tidak peduli seberapa rajinnya dia Ibadah, tidak peduli statusnya sebagai tokoh agama, jika hatinya sudah diselimuti sifat Hasad dan Hasud maka tidak akan tembus jiwanya kepada sang Illahi. Kalau pun dia sukses dalam bidangnya bisa saja itu Istijrat dari Allah Subhanhu wa ta'ala. Itulah Hasad dan Hasud bisa menyerang siapa saja.
Dalam Al-Qur'an istidraj dijelaskan diantaranya dalam QS. Al An'am ayat 44
Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong  maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44).
Dalam bahasa Sunda Istijrat itu adalah Sungkunan dari Allah Subhana wa ta'ala. Sungkunan itu adalah segala sesuatu yang diberikan secara berlebihan dengan tidak berdasarkan keridhoan.
Dalam Al-Qur'an Surat an-Nisa: 54 juga disinggung soal Sifat Hasad dan Hasud atau dengki.
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? (QS: an-Nisa: 54).
Begitupun  juga Rasulullah Saw menghimbau agar siapapun menghindari penyakit hati ini:
Artinya: "Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar." (HR. Abu Dawud).