Mohon tunggu...
AA Diah Indrayani
AA Diah Indrayani Mohon Tunggu... Dosen - write with love

beginner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Filosofi Saraswati

30 Januari 2022   09:13 Diperbarui: 30 Januari 2022   09:41 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tri sandhya : pelaksanaannya : kedua belah tangan dicakupkan, di atas pusat, dan ujung jari supaya ada di muka dada. Mantram ini harus dilakukan atau di ucapkan oleh semua peserta, sebanyak enam bait. Boleh juga yang diucapkan bait kapertama saja, tiga kali dan di akhiri dengan bait ke enam. Atau bait kepertama satu kali dan bait ke enam satu kali. Hal ini menurut keadaan para peserta yang melakukan persembahyangan.

Paramasanti (seruan damai) : Om santi, santi, santi Om

Setelah pelaksanaan di atas itu selesai, sekarang akan dimulai persembahyangan / pemujaan bersama.

Sebelum persujudan dilakukan, maka bunga-bunga atau kwangen yang akan dipaka mabakti, harus dibersihkan/ disucikan, dengan cara-cara sbb : semua sarana itu harus di angkat dengan katupan kedua belah tangan, sampai setinggi ujung rambut, dan kedua jempol jari itu ada di tengah-tengah alis. Kemudian disertai dengan mantra pengantar : Om puspa danta ya namah.

Setelah selesai, kemudian harus melaksanakan persembahyangan denga cara sbb :

Pada waktu ini, mantram-mantram hanya diucapkan oleh orang yang sudah bersih (mawinten).

Sembah puyung : dengan mantram : om atma tatwatma suddha mam swaha.

Sembah dengan bunga putih : yang ditujukan kehadapan Sang Hyang Widhi atau Sang Hyang Siwa Raditya, dengan mantram : om adityasya paramjyoti, Rakta teja namastute, sweta pangkaja madyastham, bhaskara ya nama namah swaha, om rang Hring sah paramaiwa aditya ya namah swaha.

Sembah dengan bunga merah : yang ditujukan kehadapan ida sang hyang widhi / sang hyang brahma prajapati, dengan mantram : om ang brahma prajapati srestah, swayam bhuh waradam guru, padma yoni catur waktra, brahma sakayam uccyato, om hrang ring sah brahma prajapati ya namah swaha.

Sembah dengan kwangen atau bunga aneka warna, yang ditujukan kehadapan ida bhatara samodaya, termasuk sakti-saktiNya. Terutama ida bhatara yang dihaturi piodalan di kahyangan, saraswati puja, durga puja, dan sebagainya. Dewa sebagai perwujudan sang hyang widhi maupun dewa para leluhur, dengan maksud memohon keselamatan, kesejahtraan, kejayaan desa, bangsa dan Negara, disertai dengan mantra pengantar.

Om namo dewasya adhisthana ya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun