Mohon tunggu...
Andi Maulana
Andi Maulana Mohon Tunggu... -

Editor Rosebook www.rosebook.org

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Samawaat

13 Februari 2016   03:11 Diperbarui: 13 Februari 2016   12:19 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini kubuka kertas remuk dari langit,

 

Natal, 25 Desember

Aku pun heran di sini, Sam. Apa benar sekarang persis tanggal 25 Desember? Aku kira aku berada di lapis langit pertama. Mungkin aku salah. Baru satu aku temukan jejak kehidupan di sini. Ini semacam bumi kita, Sam. Hanya saja semua berwarna merah. Sedikit aku melayang di sini, tetapi masih menjejak tanah. Tanah yang benar-benar merah. Merah yang baru kali ini kulihat. Entah, apakah ini merah, Sam?

Sam, aku ingin menaiki langit lebih tinggi lagi. Tetapi aku bingung caranya. Aku seperti dilontarkan kembali. Bergulung-gulung, lalu diempaskan bagai nyamuk melawan topan. Selalu kembali ke sini. Sudah aku putari wilayah ini, banyak sekali jurang, Sam. Banyak sekali.

Sam, masih kupegang ayat-ayatku dan ayat-ayatmu. Tentang kitab kejadianku dan samawaat. Dabbah.

43: 12-14, 19: 93, 8: 22, 8: 55, 34: 22, 17: 44, 16: 49-50, 55: 29, 31: 16, 24: 45,

Adakah aku yang terlupa, Sam?Aku tak menyerah, walau hanya semacam sawi kutemukan di sini. Aku yakin Adam dan Hawa pernah sejenak hidup di sini.

Benar, manusia tak boleh berhenti mencari. Damailah di bumi dan langit.

Salam

Sam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun